kievskiy.org

Jelang Final Piala AFF 016, Pelatih Thailand Siapkan Taktik Hingga tak Bisa Tidur

BANGKOK, (PR).- Timnas Indonesia akan menjalani misi sulit melawan Thailand di final leg kedua Piala AFF 2016. Pasalnya, untuk bisa merebut gelar AFF untuk pertama kalinya, Boaz Solossa dkk harus bisa mempertahankan keunggulan mereka. Hal itu tidak mudah, mengingat kali ini Thailand bermain di kandangnya, di Stadion Rajamangala, Bangkok. "Leg kedua ini akan menjadi tantangan yang lebih berat bagi kami. Meskipun dalam hitungan, kami hanya membutuhkan hasil imbang untuk bisa juara. Tapi tetap, ini akan jadi pertandingan yang sulit bagi kami mempertahankan keunggulan saat ini. Thailand adalah tim terbaik di Asia Tenggara," ujar Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl saat jumpa pers jelang pertandingan final di Hotel Emerald, Bangkok, Thailand, Jumat, 16 Desember 2016 sesuai rilis yang dikirimkan Humas Timnas. Baginya, meskipun sudah mengantongi kemenangan di leg pertama, Indonesia tetap dinilainya "underdog" alias tidak diunggulkan. Karena itu lah Riedl tidak mau sesumbar akan raih kemenangan di laga nanti. Buat dia targetnya hanya main bagus dalam 90 menit pertandingan atau lebih untuk bisa memberikan perlawanan kepada Thailand yang menurutnya menjadi favorit juara sejak awal. Karena merasa tidak diunggulkan, maka Riedl pun mengaku timnya tidak memiliki tekanan apapun di pertandingan nanti. Sebaliknya, dia menilai jika tekanan itu ada di kubu Thailand. "Tidak ada akan tekanan apa pun untuk kami, khususnya ketika tidak ada orang yang menduga kami bisa melaju sejauh ini. Kami tetap dilihat sebagai tim yang tidak diunggulkan. Karena bisa dilihat di leg pertama, meskipun menang tapi kami sepanjang permainan terus tertekan. Jadi sudah pasti pertandingan besok (hari ini -Red.) akan menarik," ucapnya. Bagi Riedl ini merupakan final ketiganya, setelah Piala AFF 2008 dan 2010 lalu. Jika di dua final sebelumnya, dia belum memiliki keberuntungan, maka kali ini dirinya berharap sejarah akan berubah. Seperti yang sebelumnya dikatakannya, bahwa Indonesia pada AFF tahun ini memang diselimuti keberuntungan, dan pada partai final kedua nanti dia pun mengaku kembali akan menjemput keberuntungannya itu. "Saya akan coba untuk menjemput keberuntungan sekali lagi dan memenangkan gelar di Thailand," tukas Riedl. Jumpa pers pun penuh dengan teka-teki. Kedua pelatih bungkam ketika ditanya pertanyaan yang sama terkait akan bermain seperti apa dalam final nanti. Keduanya pelatih sama-sama tidak mau berbaik hati memberitahu sedikit seperti sebelum-sebelumnya. Mereka sama-sama menyimpan rapat-rapat informasi itu meskipun keduanya melontarkan dengan nada bercanda. Riedl mengatakan jika tentu dirinya tidak akan berbicara hal itu dalam jumpa pers karena ada Kiatisuk. Lalu sebaliknya, Kiatisuk yang di leg pertama cukup banyak berbicara kali ini mulutnya irit mengeluarkan kata-kata. "Sama, saya juga tidak akan bocorkan akan main seperti apa besok. Kita lihat saja nanti. Sama seperti Indonesia, kami juga punya target menang. Kami akan coba kejar gelar kelima bagi Thailand," tuturnya. Menurutnya, seluruh pemainnya kini dalam kondisi siap main. Kekalahan di leg pertama di Stadion Pakansari kemarin, dinilainya telah dilupakan oleh pemainnya. "Indonesia memberikan kami pengalaman yang sulit pada leg pertama. Namun saya yakin, semua pemain akan mempersiapkan diri dengan baik. Kami harus melupakan hasil yang lalu. Besok kami target tetap untuk menang," tegas pelatih yang akrab dipanggil Zico itu. Sebelumnya, Kiatisuk ketika diwawancarai Bangkok Post mengaku dirinya sulit tidur ketika dikalahkan oleh Indonesia di laga final pertama. Dirinya terus kepikiran apa taktik dan strategi yang tepat untuk menghadapi Indonesia di pertemuan kedua nanti. "Ini tentu akan jadi sesuatu hal yang menarik. Karena saya memikirkan taktik ini hingga tidak bisa tidur. Kalau pemain bisa mengerti taktik saya dan dukungan penuh untuk kami, pasti kita akan menang. Karena kami memiliki keuntungan gol tandang dan hanya membutuhkan kemenangan 1-0 saja," imbuhnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat