kievskiy.org

Angkat Berat Minim Peminat

Lifter Kota Bandung berlatih bersama lifter Jabar dari berbagai daerah di gymnasium PABBSI Jabar, Jln. Pajajaran Kota Bandung, beberapa waktu lalu. Minim peminat, Kota Bandung harus mencari bibit lifter ke daerah lain.*
Lifter Kota Bandung berlatih bersama lifter Jabar dari berbagai daerah di gymnasium PABBSI Jabar, Jln. Pajajaran Kota Bandung, beberapa waktu lalu. Minim peminat, Kota Bandung harus mencari bibit lifter ke daerah lain.*

BANDUNG, (PR).- Minimnya ajang kejuaraan dan sarana latihan menjadi kendala terberat regenerasi lifter angkat berat di Kota Bandung. Sejauh ini, tim pelatih pun harus bergerilya ke daerah lain untuk mencari bibit potensial untuk dinaturalisasi. Pelatih angkat berat Kota Bandung Usdi Permana mengatakan, angkat berat bukanlah olahraga populer seperti sepakbola atau bola voli. "Oleh karena itu minat masyarakat untuk menggeluti olahraga ini pun sangat kecil," katanya di Gymnasium PABBSI Jabar, Jln. Pajajaran Kota Bandung, Rabu 21 Desember 2016. Menurut Usdi, fenomena sulitnya regenerasi angkat berat sebenarnya terjadi di hampir seluruh daerah di Jabar. Namun sebagai kota besar, Bandung jelas memiliki tantangan lebih berat. Di Jabar, kata Usdi, minimnya kejuaraan membuat minat masyarakat berkurang dari waktu ke waktu. "Dulu waktu masih sering ada kejuaraan, dari daerah masih ada bibit-bibit yang muncul," ucapnya. Oleh karena itu, Usdi melansir PABBSI Jabar pun kini mulai menggiatkan kembali Kejurda angkat besi, angkat berat dan binaraga. Tahun ini kejuaraan tersebut akan digelar di Gymnasium Gelora Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung pada 28 Desember mendatang. Kejuaraan itu, diyakini Usdi bisa membangkitkan gairah regenerasi lifter di Jabar. Apalagi setidaknya euforia Sri Wahyuni sebagai peraih medali perak olimpiade cukup mengangkat pamor angkat besi. Usdi berharap pamor itu pun merembet ke angkat berat. Soalnya kedua cabor tersebut boleh dibilang serupa tapi tak sama.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat