kievskiy.org

Orangtua Atlet Sesalkan Pungutan Perbasi Kota Bandung

Perwakilan orangtua menunjukan kwitansi pembayaran iuran yang dipungut Perbasi Kota Bandung kepada atlet yang akan mengikuti Kejurnas Bola Basket 2016, di Gedung Indonesia Menggugat, Jln. Perintis Kemerdekaan Kota Bandung, Rabu, 22 Februari 2017.*
Perwakilan orangtua menunjukan kwitansi pembayaran iuran yang dipungut Perbasi Kota Bandung kepada atlet yang akan mengikuti Kejurnas Bola Basket 2016, di Gedung Indonesia Menggugat, Jln. Perintis Kemerdekaan Kota Bandung, Rabu, 22 Februari 2017.*

BANDUNG, (PR).- Sejumlah orangtua atlet mengeluhkan adanya pungutan anak mereka yang dilakukan oleh Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kota Bandung menjelang sejumlah event kejuaraan daerah dan nasional pada 2015 dan 2016 lalu. Mereka menilai para atlet yang notabene membela nama daerah, seharusnya difasilitasi, bukan dieksploitasi. Salah seorang perwakilan orangtua atlet, Rachmanto Sudardjat mengatakan, dirinya sudah sejak lama mencium adanya ketidakberesan dalam proses seleksi Perbasi Kota Bandung. "Selama ini jarang sekali terlihat adanya proses seleksi terbuka di mana atlet yang terbaik yang dipilih," ujarnya di Gedung Indonesia Menggugat, Jln. Perintis Kemerdekaan Kota Bandung, Rabu, 22 Februari 2017. Setelah melakukan sejumlah penelusuran, Rachmanto akhirnya mendapat informasi akurat bahwa pemilihan atlet untuk Kejurda maupun Kejurnas dilakukan dengan penunjukan. Selain tidak berdasarkan prestasi dan kemampuan, para atlet yang terpilih juga dibebani iuran. Menurut Rachmanto, atlet yang mewakili Kota Bandung dalam Kejurda di Kota Cimahi pada pertengahan 2016, dimintai iuran sebesar Rp 750.000 per orang. "Sementara pada Kejurnas di Jakarta sekitar Oktober 2016, anak saya pun masuk tim Jabar dan dimintai iuran Rp 2,5 juta," katanya. Rachmanto menambahkan, iuran itu dilansir untuk membiayai kebutuhan transportasi, akomodasi dan konsumsi atlet selama mengikuti kejuaraan. Padahal mereka seharusnya difasilitasi penuh, karena akan berjuang membela nama daerah. Hal senada diungkapkan orangtua atlet lain, Regina. Ia mengaku baru kali ini anaknya dipungut iuran ketika masuk tim mewakili daerah dalam kejuaraan. "Sebelumnya anak saya sering mewakili Kabupaten Bandung di Kejurda, namun tidak pernah dimintai iuran. Bahkan anak-anak justru difasilitasi meskipun dengan alakadarnya," ujarnya. Sementara itu Ketua Umum Perbasi Kota Bandung Djadjat Sudradjat mengatakan, iuran tersebut diberlakukan karena sudah merupakan kesepakatan para orangtua. "Tidak ada pungutan, itu kebersamaan dari orangtua atlet yang disepakati bersama," ujarnya. Menurut Djadjat, iuran itu terpaksa diberlakukan karena Perbasi Kota Bandung belum mendapat anggaran dari KONI saat Kejurda 2016. Hal yang sama terjadi ketika Kota Bandung ditawari mewakili Jabar di Kejurnas di tahun yang sama di mana tak ada kucuran dana dari Perbasi maupun KONI Jabar. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat