kievskiy.org

Claudio Ranieri: Mimpi Saya Berakhir

LONDON, (PR).- Claudio Ranieri menyatakan mimpinya telah berakhir, ketika Leicester City memutuskan untuk memecatnya, Jumat, 24 Februari 2017 WIB. Ia dipecat sebagai manajer tim, sembilan bulan setelah ia mencatatkan torehan sukses mengamabnkan gelar Liga Inggris perdana bagi Leicester City pada Mei 2016 lalu. "Kemarin, mimpi saya telah mati. Setelah euforia dari kemenangan musim lalu, dan mengangkat piala Liga Inggris, yang saya mimpikan hanya bertahan di klub ini. Leicester, klub yang selalu saya cintai. Sayangnya, ternyata saya tidak ditakdirkan untuk bertahan disini," ujarnya seperti dilansir Reuters, Sabtu, 25 Februari 2017. Leicester saat ini menghuni peringkat ke-17 di klasemen, unggul satu angka dan satu posisi di atas zona merah. Mereka menelan kekalahan pada lima pertandingan terakhir di liga. Leicester juga merupakan satu-satunya tim di empat divisi teratas sepak bola tanpa gol di liga pada 2017. Pemecatan Ranieri telah mengejutkan banyak pihak. Ranieri mengatakan, ia akan selalu mengenang perjalanannya bersama Leicester, dan tidak akan pernah melupakannya. "Perjalanan selama ini sangat luar biasa, dan itu (kenangan-red) akan selalu hidup dalam diri saya," ujar manajer berusia 65 tahun tersebut. Ranieri juga menyampaikan terima kasihnya yang mendalam untuk semua orang yang ada di klub. "Semua orang yang menjadi bagian dari pencapaian yang kami raih. Dan terutama untuk para suporter. Kalian menyimpan saya di hati kalian sejak awal dan mencintai saya. Saya begitu mencintai kalian," tuturnya. Meskipun sudah tidak lagi menangani 'The Foxes', Ranieri mengatakan dirinya berharap semua orang akan selalu mengingat kenangan manis ketika mereka meraih gelar juara Liga Inggris. "Tidak ada seorang pun yang bisa mengambil kenangan menyenangkan dan luar biasa itu. Saya berharap kalian memikirkan itu dan tersenyum setiap hari, seperti juga saya akan lakukan seperti itu," ucapnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat