kievskiy.org

Modal Della/Rosyita Baik Hadapi Peraih Emas Olimpiade di All England

BIRMINGHAM, (PR).- Pasangan ganda putri Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari diharapkan bisa menciptakan kejutan di All England Super Series Premier 2017. Meskipun di babak pertama mereka akan menghadapi peraih emas Olimpiade 2016, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, Jepang, tapi Della/Rosyita punya catatan bagus atas ganda Jepang itu. Di atas kertas, sementara Della/Rosyita masih unggul 1-0 atas Matsutomo/Takahashi. Pada pertemuan pertama di German Open 2015, pasangan muda Indonesia itu menang 21-19, 9-21, 21-17. "Kami memang sementara unggul, tapi kami tidak mau jemawa. Pertemuan kedua ini kami justru harus semakin waspada. Karena mereka kan sudah tahu permainan kita sebelumnya. Jadi tantangannya pasti akan lebih berat. Apalagi mereka sudah jadi juara Olimpiade, otomatis kepercayaan diri mereka lebih," ucap Rosyita. Seperti tipikal pemain putri Jepang lainnya, lawannya tersebut dinilainya memiliki permainan yang kuat dan ulet. Meski begitu, Rosyita mengaku tetap optimis bisa kembali menciptakan kejutan. Terlebih mereka memang sudah mempelajari khusus permainan calon lawannya itu. Tahun lalu, Della/Rosyita hanya mencapai babak kedua di turnamen super series paling bergengsi ini. Mereka dipaksa menyerah di tangan pasangan Korea, Jung Kyung Eun/Shin Seung Chan, 12-21 dan 19-21. Di tahun ini, selain Della/Rosyita, Indonesia juga meloloskan tiga pasangan lainnya ke babak utama, yakni Greysia Polii/Rizki Amelia Pradipta, Anggia Shitta Awanda/Apriani Rahayu dan Tiara Rosalia Nuraidah/Ni Ketut Mahadewi Istarani. Legenda bulutangkis Indonesia, Christian Hadinata mengatakan jika perubahan komposisi yang dilakukan oleh Pelatih Ganda Putri PBSI saat ini, Eng Hian, belum berhasil. Pasalnya, paska cederanya Nitya Krishinda Maheswari yang merupakan pasangan asli Greysia Polii. Eng Hian dinilai belum menemukan ramuan yang mumpuni. Komposisi pemain yang ada sekarang dinilainya belum bisa dijadikan kartu AS. "Kalau tidak cedera Nitya/Greysia sangat punya potensi hasil terbaik. Komposisi anyar saat ini, memang tentu agak berat, sulit. Sebelum All England, di Jerman, turun Della/Rosyita dan Rizky/Gresyia hasilnya juga kurang maksimal," tukasnya. Menurutnya, untuk turnamen sekelas super series dan premier seperti All England ini, bukan ajangnya untuk mencoba komposisi. Pasalnya, turnamen level tersebut dinilai sudah harus dituntut prestasi yang maksimal. "Paling bagus yang bisa diandalkan saya lihat Rosyita/Greysia. Komposisi ini di Thailand Master cukup bagus hasilnya, bisa semifinal. Saya pikir akan diteruskan di turnamen berikutnya tapi kemudia di rombak. Padahal untuk sekelas All England harusnya Eng Hia bukan lagi menurunkan sesuatu yang coba-coba. Kalau mau mencoba turunkannya di turnamen di bawah super series. Agar dia bisa melihat potensi dan prospeknya seperti apa kedepan," tutur Christian menjelaskan. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat