kievskiy.org

Cabor Bulutangkis NPC Bandung Dibanjiri Atlet Tuna Rungu Wicara

PESERTA menunjukkan kemampuannya dalam seleksi cabor bulutangkis NPC Kota Bandung di GOR Wisma Parahyangan, Jalan Garuda Kota Bandung, Kamis, 9 Maret 2017.*
PESERTA menunjukkan kemampuannya dalam seleksi cabor bulutangkis NPC Kota Bandung di GOR Wisma Parahyangan, Jalan Garuda Kota Bandung, Kamis, 9 Maret 2017.*

BANDUNG, (PR).- National Paralympic Commitee (NPC) Kota Bandung harap-harap cemas dengan kemungkinan dipangkasnya sejumlah nomor klasifikasi tuna rungu wicara (TRW) pada Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) 2018. Terlebih di cabor bulutangkis di mana NPC Kota Bandung saat ini justru kebanjiran atlet klasifikasi TRW. Ketua NPC Kota Bandung Adik Fahroji mengatakan, kabijakan pengurangan nomor TRW di Peparda 2018 yang kemungkinan akan dilakukan NPC Provinsi Jawa Barat memang wajar. "Namun kami berharap pengurangan nomor TRW nantinya tidak terlalu signifikan, karena mereka pun perlu diwadahi," ujarnya saat ditemui, Kamis, 9 Maret 2017. Seperti diketahui rencana pengurangan nomor klasifikasi TRW sempat dilontarkan Ketua NPC Jabar Ukun Rukaendi beberapa waktu lalu. Hal itu dilakukan mengingat TRW memang tidak termasuk salah satu klasifikasi disabilitas yang masuk daftar International Paralympic Commitee (IPC). Bahkan boleh dibilang, nomor klasifikasi TRW memang hampir sama sekali tidak dipertandingkan di tingkat internasional. Soalnya secara fisik, penyandang TRW memang memiliki fisik yang tak berbeda dengan orang normal. Khusus untuk cabor bulutangkis, kebijakan itu tentunya akan membuat Kota Bandung kehilangan banyak peluang medali di Peparda 2018 nanti. Soalnya cabor tersebut memang lebih didominasi oleh klasifikasi tuna daksa, termasuk di level internasional. Pada seleksi atlet cabor bulutangkis yang digelar Kamis, 9 Maret 2017, NPC Kota Bandung sendiri memang hanya mendapatkan beberapa peserta tuna daksa. "Soalnya untuk tuna daksa, kebanyakan atlet tersedot ke cabor lain seperti atletik," kata Adik. Dengan berbagai kondisi itu, Adik terpaksa lebih menggantungkan raihan medali Kota Bandung di cabor bulutangkis pada para atlet TRW. Apalagi untuk klasifikasi tersebut, Kota Bandung memang memiliki andalan sang peraih medali emas dan perak Peparnas XV, Ilmi Dina Awaliyah. Meskipun demikian, Adik mengaku tidak terlalu membebani cabor bulutangkis di Peparda 2018 nanti. Terlebaih Ilmi sendiri belum tentu bisa bertanding karena selama ini belum ada lawan di klasifikasinya di Jabar. "Mudah-mudahan saja nanti ada daerah lain yang memiliki atlet bulutangkis untuk klasifikasi itu, jadi Ilmi bisa turun," ucapnya. Sementara itu Koordinator Seleksi cabor bulutangkis NPC Kota Bandung, Yusman mengatakan, jumlah peserta selama dua hari pelaksanaan sejak Rabu (8/3/2017) mencapai 18 orang. Namun jumlah itu didominasi klasifikasi TRW yang mencapai 13 orang serta sisanya 2 tuna grahita dan 3 tuna daksa. Meskipun demikian Usman menegaskan, Kota Bandung kini juga memiliki atlet potensial baru yang kini tengah bergabung dengan pelatnas ASEAN Para Games 2017, Warining Rahayu. Meskipun belum sempat turun di Peparnas, Rahayu dinilai akan menjadi andalan baru bagi Kota Bandung di arena Peparda 2018.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat