kievskiy.org

Lee Chong Wei Rebut Gelar ke-4 di All England Tunggal Putra

BIRMINGHAM, (PR).- Setelah dua tahun dikuasai oleh Tiongkok, Malaysia kembali merebut gelar juara di All England Super Series Premier 2017 sektor tunggal putra. Lee Chong Wei yang merupakan unggulan teratas merebut gelar All England keempatnya di sektor ini. Bertandingan di Barclay Arena, Birmingham, Minggu 12 Maret 2017 malam, Chong Wei mengalahkan tunggal muda negeri tirai bambu, Shi Yuqi dalam straight game 21-12, 21-10. Meski menang dalam poin cukup mudah, tapi pertandingan tersebut ternyata berjalan cukup alot. Hal itu terlihat dari waktu permainan, dimana Chong Wei membutuhkan 45 menit untuk bisa menyelesaikan laga final tersebut. Gelar juara di tahun ini adalah kali keempat bagi Chong Wei setelah tujuh kali penampilannya di partai final. Sebelumnya dia pernah meraih gelar tersebut di 2010, 2011, dan 2014. Kemenangan atas Shi Yuqi itu sendiri membuat Chong Wei makin memperpanjang dominasinya setelah dua pertemuan sebelumnya di Canada Open 2015 dan Jepang Open 2016 belum pernah terkalahkan. Shi Yuqi sendiri merupakan pemain muda Tiongkok yang sedang bersinar. Dia adalah perusak final impian antara Lin Dan dan Chong Wei. Pasalnya dia berhasil menyingkirkan juara bertahan, Lin Dan di babak semifinal dengan kemenangan 24-22, 21-11. Sebelumnya Shi mengatakan bisa mengalahkan Lin Dan saja baginya sudah serasa bagai juara. Terlebih dia bisa mengalahkan sang legenda di penampilan All England pertamanya. "Di final, Chong Wei jelas memang memiliki kapasitas lebih baik dan kecepatan dari saya. Tapi saya juga berusaha memberikan permainan terbaik," ucapnya. Kondisi terbalik terjadi di sektor ganda campuran. Kali ini Tiongkok yang berjaya. Lu Kai/Huang Yaqiong yang merupakan unggulan kelima berhasil memberikan Tiongkok satu gelar dengan mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dalam skor 18-21, 21-19, 21-16 lewat permainan ketat selama hampir 1,5 jam. Kemenangan itu pun membuat rekor kemenangan Lu/Huang atas Chan/Goh semakin jauh. Dimana dari empat pertemuan, termasuk di final All England ini, mereka belum terkalahkan. Dominasi Tiongkok dalam lima tahun belakang memang sempat dipatahkan oleh Indonesia di sektor ini. Dimana sejak 2012 lalu, Tontowi Ahmad/Liliyana dan Praveen Jordan/Debby Susanto merebut gelar di empat tahun penyelenggaraan. Sayangnya, tahun ini ganda campuran Indonesia gagal menempatkan wakilnya di final. Sementara itu, satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa di All England Super Series Premier 2017, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon tak terbendung melaju ke partai puncak. Mereka menembus final usai mengalahkan pasangan Denmark, Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding 19-21, 21-13, 21-17 di semifinal, Minggu 12 Maret 2017 dini hari. Dengan majunya Kevin/Marcus maka kesempatan mereka untuk kembali merebut gelar super series pertama di tahun ini pun terbuka cukup besar. Di tahun lalu, pasangan ini mengukir prestasi yang cukup impresif dengan merebut empat gelar turnamen yakni, Malaysia Masters, India Terbuka, Australia Terbuka, dan China Terbuka. Dua diantaranya gelar tersebut berlabel super series.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat