kievskiy.org

Marcus dan Kevin Siap Melonjak ke Peringkat Pertama BWF

BANTEN, (PR).- Berhasil menjadi juara All England, rangking pasangan ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon pun membumbung tinggi. Kendati per 9 Maret 2017 peringkat mereka masih di posisi lima besar dunia, tapi tambahan poin dari juara All England dipastikan akan membawa mereka menempati posisi teratas rangking dunia BWF pada pekan depan. Dengan berhasil menempatkan posisi ditempat teratas, Kevin pun saat penyambutannya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa 14 Maret 2017, mengatakan target mereka selanjutnya dalam jangka dekat adalah mempertahankan peringkat tersebut. "Setelah All England target terdekat adalah ingin mempertahankan rangking satu dulu dan selalu kasih yang terbaik. Meskipun memang impian kita adalah bisa lolos dan merebut medali ke Olimpiade 2020. Tapi itu kan masih lama, kita menatap satu per satu pertandingan dulu," ujarnya. Setelah All England, mereka mengaku tidak akan istirahat lama. Dalam dua pekan kedepan, ditambahkan Marcus, mereka kembali akan bertanding di dua turnamen super series, yakni India Open Super Series pada 28 Maret-2 April dan Celcom Axiata Malaysia Open Super Series Premier pada 4-9 April mendatang. "Kita coba fokus satu-satu dulu pertandingan, untuk bisa mempertahankan rangking. Karena setelah ini tentu tidak akan mudah, sebab lawan pasti akan mengincar kami lebih lagi," ucapnya. Buah dari keberhasilannya di All England tersebut bukan hanya rangking dunia yang melonjak tinggi, tapi juga bonus yang diberikan oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrawi. Bonus total sebesar Rp 600 juta tersebut diberikan kepada kedua pemain plus pelatih Herry Imam Pierngadi. Untuk Kevin dan Marcus masing-masing diberikan Rp 250 juta, sedangkan pelatih diganjar senilai Rp 100 juta. Uang bonus ini sendiri diambil dari anggaran Deputi III Pengembangan Olah Raga Kemenpora. "All England ini ajang yang bergengsi dan bisa mendapatkan hasil yang terbaik untuk kembali mengangkat harkat dan martabat bangsa merupakan suatu kebanggaan tentunya. Kami sangat mengapresiasi mereka karena mereka memang berjuang tidak karena mengharapkan bonus, tapi benar-benar untuk Indonesia. Karena itu, sebagai bentuk simpati, kami akan berikan bonus. Saya sudah melaporkan hal ini kepada Presiden, dan beliau pun mengirimkan salamnya," ucap Imam. Upacara penyambutan kemarin berlangsung sederhana. Tidak ada teriakan seperti manakalah ketika Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto yang merebut gelar tahun-tahun sebelumnya. Ketua Umum PBSI Wiranto pun tidak hadir karena sedang bertugas di India. PBSI pun diwakili oleh Wakil Ketua II Lutfi Hamid. Marcus yang menerima pun mengatakan jika dirinya tidak menyangka ada banyak orang yang mau bersusah payah mengapresiasi perjuangan mereka. Karena baginya, khususnya, bisa juara dan membanggakan Indonesia di ajang turnamen super series paling bergengsi itu sudah lebih dari cukup. "Ini sebagai bentuk instrospeksi diri bahwa kedepannya kami tidak boleh lengah dan masih tetap harus berjuang terus meskipun sudah di atas," katanya seraya menambahkan bonus itu pun disepakati keduanya, baik Marcus maupun Kevin akan ditabung. Berbicara tentang pelajaran apa yang diperoleh pada saat All England kemarin, keduanya mengaku mereka belajar banyak. Terutama masalah mental dan daya juang. Pasalnya, mereka mengaku hampir saja menyerah di babak semifinal setelah berada di bawah tekanan pemain Denmark, Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding sebelum akhirnya menang dengan skor akhir 21-15, 18-21, 21-18 setelah berjuang dalam waktu 51 menit. "Babak semifinal adalah pertandingan yang paling berat buat kami. Apalagi ketika tertinggal di game kedua, tapi kami berusaha bertahan terus tidak mau menyerah. Sudah underpressure, tapi ternyata bisa bangkit. Itu pelajaran paling berharga buat kami," kata Marcus yang diamini oleh Kevin.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat