kievskiy.org

Indonesia Juara Seri II Piala Dunia Paralayang

Atlet mencoba untuk mendarat di pad, pada nomor ketepatan mendarat paralayang, Seri I Piala Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang (PGAWC) 2017 di Gunung Tumpa, Manado, Minggu, 19 Maret 2017 lalu.*
Atlet mencoba untuk mendarat di pad, pada nomor ketepatan mendarat paralayang, Seri I Piala Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang (PGAWC) 2017 di Gunung Tumpa, Manado, Minggu, 19 Maret 2017 lalu.*

BANDUNG, (PR).- Atlet Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) cabang olah raga paralayang untuk Asian Games 2018, tampil sebagai juara pada seri II kejuaraan dunia ketepatan mendarat paralayang “Para Gliding Accuracy World Cup”, yang berlangsung pada tanggal 7-9 April, di wilayah pegunungan Vrsac, Serbia. Pada kejuaraan tersebut, atlet Indonesia mampu meraih juara pada kelas putri melalui Rika Wijayanti yang mampu meraih nilai terbaik setelah mendarat di titik ketiga. Atlet asal Jawa Timur tersebut mampu mengungguli rekan satu timnya, Ike Ayu Wulandari yang berada pada posisi kedua bersama atlet tuan rumah, Milica Marinkovic yang sama-sama mencetak nilai 9. “Kami hanya berkesempatan berlatih sehari sebelum kejuaraan, itupun pagi saja. Saya selalu menganggap tiap ronde adalah ronde terakhir. Mengingat angin cenderung kencang sore hari, saya berusaha mencapai nilai tertinggi di ronde awal,” tutur Rika pada rilis yang dikirim Pengurus Besar Federasi Aero Sport Indonesia (PB FASI), Kamis, 13 April 2017. Sementara pada kelas beregu, tim Garuda Prima 2 yang diperkuat Indra Lesmana, Ardi Kurniawan, Hening Paradigma, dan Thomas Widyananto. Tim tersebut mampu mengungguli tuan rumah pada posisi kedua, dan tim asal Ceko yang menempati peringkat ketiga. Dinginnya suhu udara dan kencangnya angin yang berhembus, sempat menyulitkan para atlet Indonesia dan peserta lainnya untuk bisa beradaptasi. Sebanyak 111 pilot dari 20 negara dibuat kecewa ketika lomba hari pertama Sabtu, 8 April 2017 lalu, dibatalkan akibat kondisi angin terlalu kencang. Sementara pada pelaksanaan hari kedua, pertandingan hanya berlangsung satu ronde (sortie) yang dapat diselesaikan. Namun, setelah setengah dari seluruh peserta dapat terbang di ronde kedua, angin kembali berhembus kencang hingga membuat panitia menghentikan lomba. Akibat kondisi angin yang tidak memungkinkan, maka penentuan juara hanya berdasarkan hasil ronde pertama. Kondisi ini berimbas pada kelas dimana enam pilot yang sama-sama memperoleh nilai terbaik, yaitu nol, terpaksa diadu lagi untuk menentukan siapakah yang berhak menjadi juara. Akhirnya dua pilot Serbia yaitu Novak Jovan dan Ivan Pavlov berbagi podium juara pertama karena sama-sama berhasil menginjak titik nol, diikuti Valery Tzvetanov asal Bulgaria yang menempati posisi ketiga. Pilot Indonesia, Indra Lesmana yang sempat berada di kelompok enam teratas bersama Tomas Lednik (Serbia) dan Victor Buchkov (Bulgaria), harus puas menempati peringkat keenam setelah hanya mencetak lima poin.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat