kievskiy.org

Persebaya dan PSMS ke Liga 1, Jalan Panjang dan Berliku

PELATIH PSMS Medan Djadjang Nurjaman meluapkan kegembiraannya usai menang melawan PSIS Semarang pada semifinal Liga 2 di Stadion GBLA, Kota Bandung, Sabtu 25 November 2017. Dalam laga tersebut, PSMS Medan menang 2-0 sehingga memastikan diri promosi ke Liga 1.*
PELATIH PSMS Medan Djadjang Nurjaman meluapkan kegembiraannya usai menang melawan PSIS Semarang pada semifinal Liga 2 di Stadion GBLA, Kota Bandung, Sabtu 25 November 2017. Dalam laga tersebut, PSMS Medan menang 2-0 sehingga memastikan diri promosi ke Liga 1.*

LOLOSNYA Persebaya Surabaya dan PSMS Medan ke Liga 1 membuat peta persaingan di musim depan semakin seru. Kedua tim ini sudah lama dinanti-nanti kehadirannya di kasta tertinggi kompetisi sepak bola di Indonesia.

Persebaya dan PSMS merupakan dua dari sekian tim legendaris di Indonesia. Bahkan kiprah kedua klub tersebut selalu dinantikan, khususnya ketika saling berhadapan. 

Sejak era perserikatan, Persebaya, PSMS, PSM Makassar, Persib, dan Persija menjadi lima tim unggulan dan selalu menyajikan aroma persaingan tinggi.

Jika pada kompetisi sebelumnya, el clasico legendaris terjadi saat Persib berhadapan dengan Persija, atau Persib menghadapi PSM makassar, mulai musim depan, el clasico akan bertambah seiring kembalinya Persebaya dan PSMS.

Bahkan, pelatih PSMS Medan Djadjang Nurdjaman menyatakan sudah tidak sabar menanti timnya berkompetisi di Liga 1 musim depan karena lima tim kuat era Perserikatan akan kembali saling berhadapan.

Berjuang dari bawah

Langkah Persebaya dan PSMS untuk bisa kembali berkompetisi di Liga 1 harus dilalui dengan perjuangan yang sangat besar, khususnya Persebaya yang sempat mengalami masa-masa sulit.

Sebelumnya, terjadi dualisme di dalam tubuh Persebaya dan itu terjadi saat Bajul Ijo harus terdegradasi ke Divisi Utama pada musim 2010/2011. Saat itu, Persebaya yang tidak terima harus turun kasta, akhirnya memilih Liga Primer Indonesia.

Nurdin Halid yang saat itu masih meimpin PSSI jutru mengesahkan Persebaya tandingan yang diketuai Wisnu Wardana. Persebaya perserikatan yang berada dibawah PT Persebaya Indoneisia akhirnya mengubah namanya menjadi Persebaya 1927 karena saat itu tidak boleh ada dua nama Persebaya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat