kievskiy.org

1000 Kamar Khusus Kursi Roda untuk Asian Para Games 2018

CONTOH kamar khusus atlet difabel berkursi roda di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Ada sekitar 1.000 kamar khusus yang disiapkan untuk atlet berkursi roda di wisma atlet dilengkapi dengan fasilitas ram, kapasitas ruangan lebih besar dan kamar mandi yang juga lebih luas untuk Asian Para Games 2018 yang akan berlangsung Oktober mendatang.**
CONTOH kamar khusus atlet difabel berkursi roda di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Ada sekitar 1.000 kamar khusus yang disiapkan untuk atlet berkursi roda di wisma atlet dilengkapi dengan fasilitas ram, kapasitas ruangan lebih besar dan kamar mandi yang juga lebih luas untuk Asian Para Games 2018 yang akan berlangsung Oktober mendatang.**

JAKARTA, (PR).- Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) dan Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (Inapgoc) melakukan sinkronisasi waktu kerja persiapan jelang Asian Games 2018. Seperti diketahui, waktu penyelenggaraan kedua event tersebut memang berdekatan di mana  Asian Games (AG) digelar Agustus dan Asian Para Games (APG) sebulan setelahnya.

Sinkronisasi waktu ini sendiri terkait dengan rencana pekerjaan tambahan di wisma atlet yang akan digunakan untuk dua event tersebut.  "Tadi kami telah melakukan sinkronisasi masalah waktu dengan Inasgoc. Kita mengalkulasi simulasi tentang lini masa dan membuat notulensi yang ditandatangani bersama, serta disebarkan keseluruh stakeholder. Karena ada pekerjaan tambahan, untuk memasang enam buah lift khusus difabel. Pengerjaan pemasangan akan mulai dilakukan dalam waktu dekat hingga terakhir 7 Juli. Lalu berhenti dulu, karena wisma atlet akan digunakan untuk Asian Games, setelahnya pekerjaan akan lanjut untuk setting lift, yang membutuhkan waktu setidaknya dua pekan," ujar Ketua Inapgoc, Raja Sapta Oktohari usai rapat koordinasi dengan Ketua Inasgoc Erick Thohir di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa 27 Februari 2018.

Pihaknya juga mengaku sudah berkoordinasi terkait pelaksanaan test event APG yang rencananya akan digelar pada 30 Juni hingga 3 Juli, yang juga akan menggunakan wisma atlet. Koordinasi dinilai perlu, karena sekitar tanggal 10 Juli wisma atlet sudah akan dipersiapan untuk Asian Games, mengingat pada 13 Juli sudah ada pertandingan yang berlangsung. 

"Kami akan gelar test event 30 Juni - 3 Juli, sementrara wisma atlet akan digunakan untuk Asian Games, karena 13 Juli sudah mulai ada pertandingan. Tadi sudah disepakati kedua belah pihak, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum-Perumahan Rakyat (Kemenpu-pr) akan pengerjaan pemasangan lift khusus difabel harus dilakukan sebelum Asian Games. Setelah Asian Games setting dilakukan dua pekan untuk mengepaskan posisi berhenti lift di tiap lantainya, jadi waktu jeda persiapan untuk persiapan wisma atlet antara Asian Games dan Asian Para Games yang hanya selisih sebulan," tutur Raja Sapta yang akrab dipanggil Okto. 

1000 Kamar Khusus 

Nantinya, pemasangan 6 lift khusus tersebut akan dilakukan di 5 tower, dan hanya sampai di lt. 10 di tiap towernya. Satu lift masing-masing berkapasitas tiga kursi roda. Plus tambahan 1000 kamar yang khusus untuk atlet berkursi roda. 

"Kebutuhan untuk 1000 kursi roda itu yang jadi tantangan. Karena akan ada atlet berkursi roda khusus, yakni difabel paraplegia (penurunan motorik tubuh) yang tulang belakangnya lemah, maka kursi roda akan lebih besar. Jadi akan ada 1000 kamar dengan springbed dan kapasitas ruangan yang lebih besar," kata Okto. 

Lift tambahan tersebut dikhususnya hanya untuk APG, hingga tidak akan dipergunakan pada saat Asian Games nanti. Untuk kamar khusus sendiri dipastikan semua renovasi akan selesai dalam satu pekan sebelum pelaksanaan Asian Para Games, Oktober mendatang. PU-PR sendiri mengerjakaan renovasi kamar itu sendiri secara parsial. 

"Untuk test event, juga akan menggunakan wisma atlet. Tapi hanya satu tower yang akan digunakan. Jadi nanti keikutsertaan atlet di test event ini nanti akan disesuaikan dengan ketersediaan infrastruktur dan kamar. Jadi kalau dari 1.000 kamar khusus kursi roda baru selesai 100 buah maka, khusus untuk cabang yang menggunakan kursi roda dan paraplegia tidak usah dilakukan test event," ujar Okto.  ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat