kievskiy.org

Menpora Jenguk Atlet Dayung yang Tersengat Listrik

MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menjenguk pedayung nasional Dewi Yuliawati yang mengalami luka bakar karena tersengat listrik saat berlatih di Situ Cileunca, Kab. Bandung, di RSUD Soreang, Selasa, 27 Februari 2018 malam. Kondisi Dewi dipastikan sudah membaik dan di akhir Maret diperkirakan sudah bisa kembali lagi berlatih di Pelatnas Asian Games 2018 disiplin Rowing.*
MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menjenguk pedayung nasional Dewi Yuliawati yang mengalami luka bakar karena tersengat listrik saat berlatih di Situ Cileunca, Kab. Bandung, di RSUD Soreang, Selasa, 27 Februari 2018 malam. Kondisi Dewi dipastikan sudah membaik dan di akhir Maret diperkirakan sudah bisa kembali lagi berlatih di Pelatnas Asian Games 2018 disiplin Rowing.*

SOREANG, (PR).- Atlet dayung nasional Dewi Yuliawati harus dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang karena luka bakar akibat sengatan listri bertegangan tinggi. Musibah ini diharapkan bisa jadi semangat dan motivasi baru bagi pedayung asal Indramayu tersebut untuk bisa mewujudkan cita-cita meraih medali di Asian Games 2018.

"Alhamdulillah perkembangannya Dewi sangat baik, itu tidak lepas dari penanganan maksimal rumah sakit. Semoga kejadian ini jadi motivasi dan semangat bagi bagi Dewi untuk kembali ke performa awalnya, karena kita tahu bahwa Dewi salah satu yang digadang-gadang meraih medali di Asian Games," kata Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrawi ketika menjenguk Dewi di rumah sakit, Selasa, 27 Februari 2018 malam.

Dewi tersengat listrik kabel PLN saat berlatih di Situ Cileunca, Pangalengan, Kabupaten Bandung, pada Minggu, 11 Februari 2018 pagi. Akibat hal tersebut dia mengalami luka bakar berat di beberapa bagian tubuhnya, seperti kepala, luka dalam di bagian iga, serta betis, dan pantat kanannya. Saat ini, berdasarkan informasi dari pengurus Podsi dan pelatih, kabel PLN yang melintasi danau sudah diputus. 

"Peristiwa ini tentu kita sesali, kenapa tidak penanganan pemindahan dari awal. Karena saat saya berlatih di sana, saya sudah mengatakan kenapa tidak dipotong, jawabannya sudah biasa. Tapi ternyata kejadiannya malah tidak biasa. Tapi saya tidak ingin memperpanjang lagi, yang penting Dewi sudah kembali ke semangat awal dan dirinya disertai izin ibunda ingin segera kembali ke Pelatnas. Saya juga ingin semangat Dewi ini juga jadi penyemangat bagi teman-temannya yang saat ini sedang ditempa di Pelatnas," ucap Menpora. 

Siap kembali awal Mei

Dokter ahli bedah yang menanganinya, Dik Adi Nugraha mengatakan, diperkirakan awal Mei nanti Dewi sudah bisa kembali mengikuti pemusatan latihan lagi. Setelah melakukan transfer kulit yang diambil dari selangkangan untuk menutupi lubang bekas luka gosong cukup bagus. Tidak ada infeksi yang terjadi. Bahkan di akhir pekan ini, bila memang kondisi Dewi semakin bagus, dia sudah bisa pulang. 

"Paling lambat, Senin dia (Dewi) sudah bisa pulang. Tapi dia akan dibawa ke Jakarta dulu untuk menjalani cek otak. Tapi sejauh ini, kami melakukan citiscan juga sudah baik. Tapi mungkin dia masih ingin menyakinkan diri agar kembali ke Pelatnas tidak ada beban," tutur Dik. 

Untuk memulai latihan ringan, dokter mempersilakan Dewi untuk memulainya kapan pun. Karena jika melihat luka, pekan kedua Maret, menurut Dik, semua jahitan sudah dibuka semua, bila tidak ada infeksi. Masalah jantung yang selama ini ditakutkan bila terkena sengatan listrik pun dinilai dokter bedah tidak ada setelah selama dua pekan Dewi di observasi. 

Dengan bisa kembali berlatihnya Dewi di akhir Maret nanti, Imam menambahan jika pihaknya tetap yakin bahwa luka fisik maupun psikis serta fleksibilitas Dewi bisa kembali lagi dalam sisa waktu empat bulan jelang Asian Games, Agustus mendatang. Keyakinan itu dilontarkannya karena melihat Dewi sebagai anak yang memiliki semangat hebat dan mental yang sudah ditempa di level dunia. 

"Saya yakin empat bulan untuk penyesuaian sebelum tampil di Asian Games cukup bagi Dewi, karena saya yakin Dewi anak yang hebat. Sebab meski belum pernah tampil di SEA Games ataupun Asian Games tapi di Olimpiade Rio 2016 ternyata dia mampu mewakili indonesia, artinya dia punya potensi luar biasa," ungkap Imam. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat