KEKALAHAN tiga kali berturut-turut tentunya menjadi hal yang mendongkolkan bagi seorang pelatih sepakbola. Apalagi untuk seorang Arsene Wenger yang puluhan tahun menangani Arsenal sebagai salah satu tim terbesar di daratan Britania bahkan Eropa.
Meskipun demikian, Wenger harus menelan pil pahit dalam tiga laga terakhir. Setelah gagal menjuarai Piala Liga Inggris akibat kekalahan telak 0-3 dari Manchester City 25 Februari 2018, anak asuh Wenger kembali kalah dengan skor yang sama dari tim yang sama di ajang Liga Premier Inggris sepekan kemudian.
Tragisnya, dua kekalahan beruntut dari City dialami anak asuh Wenger di kandang sendiri. Tak berhenti sampai di situ, nasib tragis juga mereka alami saat bertandang ke markas tim kecil, Brighton dua hari setelahnya.
Lagi-lagi, pasukan Wenger ditekuk 1-2 oleh tim tuan rumah. Hattrick kekalahan itu jelas membuat pelatih asal Perancis itu sulit untuk bisa tersenyum.
Modal buruk itu pun akhirnya mereka bawa saat harus mengunjungi kandang tim elit Italia, AC Milan dalam leg pertama babak 16 besar Liga Europa, Jumat 9 Februari 2018 dini hari. Sebuah modal yang berbanding 180 derajat dengan Milan yang mencatat rekor positif dalam tiga laga terakhir mereka.
Ya, terakhir Milan menang dalam duel kontra Lazio lewat drama adu penalti di semifinal Copa Italia. Sebelumnya, Leonardo Bonucci dkk juga mengalahkan AS Roma di Liga Italia dan Ludogorets di 32 besar Liga Europa.
Kendati begitu, catatan di atas kertas kembali terbukti bukan jaminan. Tren negatif yang diderita The Gunners tak membuat mereka tampil loyo di kandang Milan.
Terbukti dengan dua gol tanpa balas yang membuat Arsenal cukup tenang menatap leg kedua di London nanti. Senyuman pun kembali bisa muncul di wajah Wenger malam itu.
