JAKARTA, (PR).- Sukses menjuarai All England untuk kali kedua, membuat Kevin Sanjaya harus lebih waspada kedepannya. Pasalnya, bersama pasangannya Marcus Fernaldi Gideon, dia meyakini jika seluruh ganda putra dunia telah mempelajari permainan mereka.
Apalagi kini kualitas ganda putra dunia, mulai dari rangking 1-20 dunia dilihatnya sangat ketat persaingannya. Hingga jika lengah, maka mereka bisa saja tersalip oleh lawan.
Hal itu diungkapkan Kevin kepada wartawan saat menerima bonus All England dari Djarum Foundation di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, Rabu, 28 Maret 2018.
"Perjalanan All England tahun ini memiliki tekanan yang besar, karena semua mengharapkan kami menang. Tapi sebenarnya jika melihat permainan, lebih sulit di tahun sebelumnya, ketika kami merebut gelar ini untuk pertama kalinya. Namun, memang kedepannya saya dan Marcus tidak boleh lengah. Karena sektor ini memiliki kualitas yang merata dari rangking 1-20, persaingannya ketat," ungkapnya.
Kedepannya, dia mengaku harus lebih kerja keras lagi dan tidak merasa puas hanya sampai disini saja. Sebab, sudah pasti para rival terkuatnya seperti Mathias Boe/Carsten Mogensen, Li Junhui/Liu Yuchen, serta Zhang Nan/Liu Cheng telah mempelajari permainan Kevin.
"Saya tetap akan bermain dengan pemainan saya sendiri dan mencoba menikmati setiap pertandingan. Mengatur pola permainan sesuai dengan arahan pelatih tentunya," ucapnya.
Pukulan yang unik
Sang pelatih, Herry Imam Pierngadi mengatakan jika dirinya sangat percaya Kevin lebih berkembang. Karena menurut dia, Kevin memiliki skill yang khusus dan pada dasarnya memang pemain yang cerdik.
Pukulannya yang unik dinilai tidak bisa dipelajari oleh siapa pun, karena memang sudah bakatnya.