kievskiy.org

Venue Menembak Asian Para Games 2018 di Cilodong?

JAKARTA, (PR).- Permasalahan venue menembak untuk Asian Para Games (APG) 2018 mulai ditindaklanjuti oleh pemerintah. Jumat 20 April 2018, Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S. Dewa Broto bersama Direktur Penataan Bangunan KemenPU-PR Iwan Suprijanto, dan perwakilan Panitia Pelaksana Asian Para Games 2018 (Inapgoc) meninjau Lapangan Tembak Divisi I Kostrad, Cilodong, Depok, guna melihat fasilitas lapangan tembak disana. 

Kedatangan mereka guna menindaklanjuti arahan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait venue menembak untuk APG nanti. Tidak masuknya Lapangan Tembak Gelora Bung Karno (GBK) dalam Inpres Asian Para Games, membuat Kemenpu-pr tidak melakukan renovasi di sana. Hingga cabang menembak pun hingga saat ini belum memiliki venue pertandingan. 

Kemenpu-pr berharap, tidak perlu ada renovasi di lapangan tembak GBK dan cabang menembak bisa menggunakan sarana menembak di Palembang atau punya TNI di Cilodong. Namun, kemudian hal tersebut tidak memungkinkan karena terbentur dengan Instruksi Presiden (Inpres) yang menyatakan penyelenggaraan APG hanya berlangsung di Jakarta saja. 

"Ini merupakan tindak lanjut arahan Wapres pada saat pertemuan dengan Inapgoc pekan lalu. Saya diminta untuk membuat kajian tentang plus minus masalah menembak. Karena yang jadi persoalan menembak itu tidak ada di Inpres. Jadi kalau melakukan renovasi bisa jadi temuan. Kalau direvisi pun kelihatannya jadi tidak bagus, malah nanti bisa disangka tidak siap," ujar Gatot. 

Menurut Gatot, karena tidak masuk dalam Inpres, maka  jika dilakukan renovasi di lapangan tembak Senayan kemungkinan justru akan menyalahi prosedur. Sementara untuk Palembang, kendalanya adalah lokasi yang agak jauh. Hingga opsi terbesar adalah di Lapangan Tembak Kostrad tersebut. 

Lintasan kurang

Sekalipun ditetapkan di Cilodong, masalah tidak begitu saja selesai. Selain juga tidak sesuai Inpres pelaksanaan APG, Lapangan Tembak Kostrad ternyata ada masalah keterbatasan lahan. Karena di sana hanya tersedia 20 line (lintasan), sementara yang dibutuhkan untuk APG adalah 30 line.  

"Tapi ini belum diputuskan. Kami sementara hanya mengkaji plus minusnya dulu. Kami akan lihat peluangnya. Setelah peninjauan terlebih dahulu kami akan melaporkan kepada Menpora Imam Nahrawi dan Jusuf Kalla, baru kemudian ditindaklanjuti. Jadi poinnya masih 50:50. Tapi kalau pun diputuskan jadi Cilodong, untuk fasilitas difable relatif lebih mudah karena tinggal pasang ramp dan peralatan tanding saja," kata Gatot.

Sementara Asintel Divisi I Kostrad Kolonel Infanteri Agus Bhakti mengatakan, fasilitas lapangan tembak yang ada di Kostrad ini sehari-hari digunakan untuk latihan dan perlombaan. "Secara fasilitas kami sudah ada, karena Asian Para Games adalah ajang yang membawa nama bangsa dan negara, maka kami harus siap bekerja sama dengan panitia Asian Para Games untuk menyukseskan ajang tersebut," imbuhnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat