kievskiy.org

Tontowi Ahmad Mencari Pengganti Liliyana Natsir

Ganda Cempuran Indonesia Tontowi Ahmad (kanan) dan Liliyana Natsir (kiri) menggigit medali usai menang atas ganda Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dalam partai final Blibli Indonesia Open 2018 di Jakarta, Minggu,8 Juli 2018. Tontowi/Liliyana berhasil menjadi juara setelah menang 21-17 dan 21-8.*
Ganda Cempuran Indonesia Tontowi Ahmad (kanan) dan Liliyana Natsir (kiri) menggigit medali usai menang atas ganda Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dalam partai final Blibli Indonesia Open 2018 di Jakarta, Minggu,8 Juli 2018. Tontowi/Liliyana berhasil menjadi juara setelah menang 21-17 dan 21-8.*

JAKARTA, (PR).- Asian Games 2018 kemungkinan besar akan jadi kejuaraan terakhir yang akan diikuti oleh Liliyana Natsir. Untuk itu, setelah selesai Indonesia Open 2018 kemarin, PBSI sudah mulai membuat draft pemain putri yang dinilai cocok untuk dipasangkan dengan Tontowi Ahmad untuk pengganti Liliyana nanti, proyeksi Olimpiade 2020 Tokyo.

Hal tersebut diutarakan Asisten pelatih ganda campuran, Vita Marissa saat ditemui pada acara penghargaan juara blibli Indonesia Open 2018 di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Rabu, 11 Juli 2018.Dia mengatakan, saat ini pihaknya telah mengantongi daftar nama yang masih dirahasiakan.

"Ada, tapi namanya masih belum bisa disebutkan. Nanti saja," ungkapnya.

Pengganti Liliyana sebagai pasangan Tontowi, menurut dia, realistisnya diambil dari pelapis utama. Tapi jika melihat peningkatan yang ada di sektor ganda campuran, maka semua pemain dinilai Vita sangat memungkinkan.

"Yang pasti, incarannya adalah untuk Olimpik Tokyo, artinya kami memiliki waktu dua tahun untuk persiapan. Nah, sekarang tinggal melihat siapa atlet yang paling siap untuk mendampingi Owi (panggilan Tontowi -Red.) disitu. Kami akan lihat perkembangannya kedepan bagaimana," ucapnya.

Menurut dia, mencari "chemistry" yang pas dalam waktu dua tahun untuk pasangan baru dinilainya tidak mudah. Perlu waktu yang tidak singat, kecuali pemain itu istimewa seperti Liliyana.

"Seperti pas Owi disandingkan dengan Butet (panggilan Liliyana-Red), awal-awal butuh waktu. Karena untuk menyesuaikan tidak bisa dalam setahun-dua tahun. Dulu Liliyana begitu saya mundur dia bisa gantikan posisi saya dengan Nova, tapi itu karena dia (Liliyana) spesial dan Nova pun spesial, jadi tidak susah. Sekarang, Owi sudah lama sekali dengan Butet, jadi enggak gampang cari penggantinya," ungkap Vita. 

Menurut Vita, tantangan untuk mencari pasangan baru justru dihadapi Tontowi. Bagaimana ia nantinya harus bisa membina pemain muda. 

"Itu yang sulit, karena kuncinya di Owi sendiri. Dia harus extra sabar. Karena bagi pemain muda, berdiri disamping Owi saja sudah punya beban sendiri, jadi memang tidak mudah. Tapi kami sudah menyiapkan ke arah situ," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat