BANDUNG, (PR).- Kontingen atlet Persatuan Angkat Besi Binaraga dan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PABBSI) Jawa Barat berhasil menjadi juara umum pada Kejuaraan Nasional Junior Senior Angkat Berat 2018 yang berlangsung di Jakarta, Selasa 1 Juli 2018 sampai Minggu 15 Juli 2018. Selain mendominasi raihan medali, sejumlah atlet junior Jabar juga sukses mengukir rekor pada kejuaraan bergengsi tersebut.
Pelatih angkat berat Jawa Barat Usdi Permana mengatakan, Jabar menjadi juara umum secara keseluruhan. Pada kategori junior, Jabar mengumpulkan 14 medali emas, 10 perak, dan 11 perunggu. Sementara itu untuk kategori senior, Jabar meraup 11 medali emas, 4 perak, dan 8 perunggu.
"Kami sangat bersyukur. Selain meraih juara umum keseluruhan, ada juga pemecahan 5 rekor oleh atlet kita, diantaranya Amir Hamzah yang mengukir rekor pada kelas junior putra 93 kg dan Imam Syahrudin yang menorehkan 4 rekor pada kelas 105 kg junior putra," ujar Usdi di Bandung, Minggu 15 Juli 2018.
Menurut Usdi, pencapaian ini melebihi target. Sebelum memboyong 25 atletnya ke kejurnas, kata dia, Jabar menargetkan untuk bisa masuk tiga besar pengumpul medali terbanyak. Usdi mengatakan, melalui performa pada kejuaraan ini, sejumlah atlet junior menunjukkan potensi besar. Menurut Usdi, para atlet junior ini sangat prospektif untuk bisa diandalkan pada PON XX 2020 di Papua.
Atlet junior dan senior
"Kami membawa banyak atlet baru dengan target awal untuk memberikan pengalaman bertanding. Namun, para atlet junior justru tampil baik dan saya pikir bisa diandalkan Jabar untuk PON yang akan datang. Ada beberapa atlet baru yang tampil baik, di antarnaya Intan pad akelas 63 kg, Warjinah kelas 72 kg kalau untuk putra ada Amir Hamzah dan Imam Syahrudin," kata Usdi.
Selain atlet junior, kata Usdi, sejumlah atlet senior Jabar juga tampil apik mempersembahkan medali. Mereka di antaranya adalah Ane Veronika pada kelas 72 kg putri, Maria Magdalena kelas 84 kg putri, Fitria M. kelas +84 kg, dan M. Yusup kelas 83 kg putra. Untuk atlet senior sendiri, kejurnas itu dijadikan untuk uji coba sekaligus mengukur kekuatan lawan menuju Pra PON 2020 di Papua nanti. Selain itu, kata Usdi, kejurnas kali ini juga merupakan ajang seleksi kejuaraan duni dan senior yang akan digelar di Swedia pada Desember nanti.
"Jabar sendiri wajib ikut kejurnas ini. Soalnya pada kejurnas 2017Jabar tidak ikut karena jadwalnya berbenturan dengan Praporda," tutur Usdi.***