kievskiy.org

Cetak Rekor, Judo Kota Bogor Pertahankan Juara Umum Porda Jabar 2018

CIBINONG, (PR).- Kontingen judo Kota Bogor sukses mempertahankan gelar juara umum setelah merajai Porda XIII/2018 dengan perolehan medali di luar dugaan. Menambah empat medali pada pertandingan pamungkas di GOR Lama Dramaga IPB, Senin 8 Oktober 2018, Kota Bogor secara total memborong 10 medali emas, 3 perak, dan 7 perunggu untuk mengunci gelar juara umum judo Porda Jabar 2018. Dominasi Kota Bogor begitu kentara apabila melihat pencapaian kontingen daerah lain. Kota Bandung yang menjadi pesaing terdekat hanya mengumpulkan 4 medali emas, 3 perak, dan 7 perunggu, diikuti Kabupaten Bekasi dengan 3 emas, 3 perak, dan 9 perunggu. Sementara itu, tuan rumah Kabupaten Bogor berada di peringkat 4 klasemen akhir dengan 3 emas, 3 perak, dan 4 perunggu. "Ini pencapaian luar biasa, jauh melampaui target awal kami yang hanya 4 emas 2 perak, dan 4 perunggu. Kami berhasil meraih masing-masing 3 medali emas tambahan di luar target dari kelas senior dan senior," kata Manajer Tim Judo Kota Bogor An An Andri Hikmat saat ditemui seusai pertandingan. Tim judo Kota Bogor berhasil melampaui pencapaian mengesankan Porda XII/2014. Saat itu, Kota Bogor menjadi juara umum judo dengan raihan 6 medali emas, 4 perak, dan 7 perunggu. Menurut An An, pencapaian sukses di Porda 2018 menjadi bukti keberhasilan pembinaan atlet judo di Kota Bogor. "Kami murni berkompetisi dengan mengandalkan atlet-atlet hasil pembinaan sendiri, tidak ada mutasi, semua atlet asli Kota Bogor. Kami siapkan mereka secara berjenjang dari mulai tingkat TK, SD, SMP, sampai senior. Saking mudanya, beberapa di antara mereka bahkan masih bisa diandalkan untuk dua Porda ke depan," kata An An. Pada hari terakhir yang memerebutkan 8 medali emas kemarin, Kota Bogor berhasil mengirimkan 5 utusannya ke 4 partai final dan membuahkan 4 medali emas pula. Reyhand Syach menyumbangkan medali emas bagi Kota Bogor setelah menundukkan Fazri Nurpalah asal Kabupaten Karawang pada final kelas -50 kilogram putra. Ath Thaariq menambah pundi medali emas Kota Bogor setelah menaklukkan Rizki Fauji dari Kabupaten Karawang pada final kelas -81 kg putra. Dua medali emas lainnya untuk Kota Bogor didapatkan dari kelas putri. Windi Ardana menjadi yang terbaik pada kelas -44 kg putri setelah mengalahkan Pingkan Nur Habibah asal Sukabumi. Khasani Najmu Shifa mengunci medali emas dengan menundukkan Mutiara Amanda asal Kabupaten Karawang pada final kelas -63 kg putri. Sementara itu, satu medali emas masing-masing diraih oleh Kota Bandung, Kabupaten Bogor, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Cianjur pada final terakhir judo kemarin. Medali emas Kota Bandung diraih oleh Meylani Tripuji pada kelas -52 kg putri setelah mengalahkan atlet Kota Bogor Nur Salwa. Azhar Aulia Pamungkan menyumbangkan medali emas untuk Kabupaten Subang setelah mengalahkan Dhifa Alfais asal Karawang pada final kelas -90 kg. Kabupaten Bogor menambah medali emas melalui Desiana Syafitri yang mengalahkan atlet Kota Bandung Aflina Asfahani, sementara Aksal Ahmad meraih medali emas untuk Cianjur setelah menjuarai kelas -60 kg. Technical delegate cabang olah raga angga Porda XIII Arnold Silalahi menilai, keberhasilan Kota Bogor yang kembali menjuarai Porda cabor judo bukanlah merupakan kejuatan. Selain memiliki deretan atlet potensial pada kelas senior, atlet-atlet junior Kota Bogor sudah menjalani persiapan matang. "Ya, persiapan mereka memang kelihatan lebih baik dari daerah lain. Jadi wajar kalau mereka kembali juara," ujar Arnold. Dia menilai, persebaran dan kekuatan atlet semua daerah cenderung merata, terutama pada kelas-kelas standar dengan pembatasan usia. "Hasil Porda judo ini relatif tanpa kejutan. Namun positifnya, perkembangan judo di Jawa Barat hampir merata, tidak ada yang begitu mendominasi. Kota Bogor memang juara umum, tapi banyak daerah laibn juga kembagian medali," kata Arnold. Menurut dia, meskipun potensial, para atlet junior yang berlaga di Porda belum bisa untuk diandalkan pada Porda XIII. Para atlet junior akan disiapkan untuk melapis atlet senior dan mengantisipasi kemungkinan rontoknya sejumlah atlet akibat aturan pembatasan usia U-30 pada pertandingan judo di PON XX/2020 Papua. "Atlet senior asal Kota Bandung, Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, dan Kota Bogor masih yang terkuat. Kualitas pendatang baru secara umum merata. Yang pasti, persiapan untuk PON harus lebih matang karena persaingan dipastikan bakal lebih keras," kata Arnold.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat