BANDUNG, (PR).- Selam Kota Bandung mengaku kecewa dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bandung yang tidak mengirimkan perwakilannya untuk melihat para atlet bertanding pada Porda XIII/2018 Jawa Barat di Kolam Renang Akuatik Hotel Seruni, Kabupaten Bogor. Padahal, selama bertanding atlet selam Kota Bandung mampu melebihi target emas yang dicanangkan KONI Kota Bandung.
"Sebelum bertanding KONI selalu menekankan soal target dan target ke kami. Tapi saat bertanding dan mampu melebihi target emas pada kamarana (kemana). Tentu kami rada (sedikit) kecewa ke KONI Kota Bandung," ucap pelatih kepala Selam Kota Bandung M Apriadi di Bandung, Kamis 18 Oktober 2018.
Apriadi menambahkan, selama bertanding dari tanggal 13 hingga 15 Oktober, kontingen selam telah berjuang untuk mengharumkan nama Kota Bandung dengan keterbatasan yang ada. Keterbatasan itu mulai dari peralatan selam yang datang beberapa minggu sebelum pertandingan hingga uang saku yang minim.
"Uang saku atlet dan pelatih hanya Rp 100 ribu/hari. Kabina-bina teuing (sungguh terlalu). Untung para atlet masih semangat bertanding karena sebelumnya banyak kendala yang dialami atlet," katanya.
Menurut dia, kedatangan alat yang dinilainya telat masih bisa disiasati para atlet dengan proses adaptasi yang cepat. Namun, pihaknya juga menyayangkan dengan keterlambatan suplemen vitamin yang diterima atlet seminggu sebelum bertanding.
"Menyocokkan alat dengan atlet itu bukan hal yang mudah. Kemudian vitamin juga telat. Seminggu sebelum bertanding vitamin baru datang. Saya tidak mengerti kenapa seperti ini," ucapnya.
Raih 13 keping medali
Apriadi mengungkapkan, awalnya KONI Kota Bandung menargetkan cabor renang membawa pulang empat medali emas selama Porda Jabar. Namun, kenyataannya selam Kota Bandung mampu melebihi target dengan lima emas, empat perak dan empat perunggu. Dengan total medali mencapai 13 keping medali.
"Perjuangan kontingen selam luar biasa karena mampu melebihi target. Seharusnya para atlet mampu mendapatkan perlakuan yang layak karena telah berjuang," ucapnya.
Bahkan, kata dia, atlet Kota Bandung sempat cemburu dengan perlakuan KONI Kabupaten Bogor yang begitu peduli kepada para atletnya. Mereka senantiasa hadir memberikan dukungan dan motivasi sebelum dan sesudah bertanding.