kievskiy.org

Dua Ganda Putri Indonesia Terus Melaju ke Babak Kedua All England 2019

PEBULU tangkis ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu (kiri) dan Greysia Polii berusaha mengembalikan kok kearah ke ganda putri Inggris Chloe Birch/Lauren Smith pada babak pertama All England 2019 di Arena Brimingham, Inggris, Rabu, 6 Maret 2019. Greysia/Apriyani melaju ke babak berikutnya usai mengalahkan wakil tuan rumah Chloe Birch/Lauren Smith dengan skor 21-19 dan 21-15.*/HUMAS PP PBSI
PEBULU tangkis ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu (kiri) dan Greysia Polii berusaha mengembalikan kok kearah ke ganda putri Inggris Chloe Birch/Lauren Smith pada babak pertama All England 2019 di Arena Brimingham, Inggris, Rabu, 6 Maret 2019. Greysia/Apriyani melaju ke babak berikutnya usai mengalahkan wakil tuan rumah Chloe Birch/Lauren Smith dengan skor 21-19 dan 21-15.*/HUMAS PP PBSI

BIRMINGHAM, (PR).- Dua ganda putri Indonesia masih terus melaju ke babak kedua BWF World Tour Super 1000 All England 2019. Greysia Polii-Apriyani Rahayu melangkah lebih dulu setelah menang atas Chloe Birch-Lauren Smith asal Inggris, kemudian disusul Rizki Amelia Pradipta-Ni Ketut Mahadewi Istarani yang menang walk out (WO).

Bertanding di Arena Birmingham, Inggris, Kamis, 7 Maret 2019 dini hari, Greysia-Apriyani unggul dua gim 21-19, 21-15. Sedangkan Rizki-Ketut mendapatkan keuntungan setelah lawan mereka, pasangan Denmark Maiken Fruergaard-Sara Thygesen undur diri (retired) di gim pertama. Padahal ketika itu lawan sedang memimpin satu poin 12-11 atas pasangan Indonesia ini. Rizki-Ketut pun menang WO. 

Menanggapi penampilan pertama mereka di All England tahun ini, Greysia mengaku sejak awal mereka memang sudah menyiapkan diri untuk langsung "in" dalam permainan. Hal itu menurutnya perlu, karena mereka ingin memegang kendali permainan. 

"Kami mau main langsung "in" dari awal, karena tidak mau kehilangan ritme permainan. Bagaimana caranya supaya bisa menang," kata Greysia seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Pikiran Rakyat, Kamis, 7 Maret 2019. 

Mereka mengaku tidak mau mengulangi kesalahan tahun lalu. Dimana mereka dipaksa angkat kaki lebih awal di babak pertama setelah takluk di tangan ganda Bulgaria, Gabriela Stoeva-Stefani Stoeva. Ketika mereka kalah, menurut Greysia, hal itu bukan karena teknik, namun lebih kepada pikiran dan mental saja. Mengingat di All England, sebagai turnamen tertua dan paling bergengsi di dunia, sudah pasti semua atlet ingin juara disini. 

"Ya kami memang mau mengeluarkan kemampuan terbaik dari awal. Mulai dari pikiran, fokusnya, pukul-pukulannya semua. Melihat semua laga adalah final," tambah Apriyani. 

Ditambahkan Greysia, bahwa kenyataan semua atlet mau juara di All England ini tidak bisa dipungkiri. Hingga hal tersebut yang dinilai membuat beda dan membuat persaingannya semakin ketat. Bukan secara teknis, karena dia menilai lawannya ya hanya itu-itu saja. 

"Lawan sama saja. Jadi ini bukan masalah teknis, semua merasakan kendala angin, shuttlecock, dan lain-lain, namun bagaimana kami bisa mengontrol diri kami sendiri dan fokus," tukasnya kemudian. 

Kemenangan Greysia-Apriyani di babak awal menjadi modal mereka untuk melangkah lebih jauh. Pasalnya, di babak kedua, ganda peringkat empat dunia ini akan bertemu pemain Tiongkok Dong Wenjing-Feng Xueying. Laga tersebut akan menjadi pertemuan perdana bagi kedua pasangan. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat