kievskiy.org

Sponsor Baru, Liga 1 Jamin Kompetisi Tanpa Pengaturan Skor

ILUSTRASI.*/CANVA
ILUSTRASI.*/CANVA

JAKARTA, (PR).- Sponsor utama kompetisi sepak bola profesional Liga 1 musim ini akan berganti. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce menurut PT Liga Indonesia Baru (LIB) akan menggantikan Gojek sebagai sponsor utama.

"Penggantinya perusahaan e-commerce untuk sponsor utama. Jadi nanti ada title sponsornya. Total ada sekitar 4-5 sponsor. Kita akan umumkan pada saat jumpa pers peluncuran kompetisi yang rencananya 11 Mei di Jakarta. Mudah-mudahan bisa terlaksana. Sampai dengan kemarin kita masih dalam tahap-tahap komunikasi intens guna merampungkan kerja sama ini, tapi bukan lagi hal-hal prinsip," kata Direktur Utama LIB Dirk Soplanit, di Jakarta,  usai manager meeting Liga 1 di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa malam 7 Mei 2019.

Sampai saat ini pun, pihaknya mengaku terus berusaha untuk menarik sponsor lainnya. Sejauh ini sudah ada beberapa perusahaan lain yang juga berminat bergabung sebagai sponsor.

Menurutnya, untuk mendapatkan sponsor kompetisi di musim ini bisa dibilang tidak mudah. Karena saat ini, dengan pendeknya masa kompetisi, pihaknya mengaku tidak bisa mendapatkan nilai yang sesuai dengan harapan.

"Tapi kami sudah lakukan hal-hal yang bisa membuat kompetisi ini berjalan dengan baik. Sebab seperti yang semua ketahui, kita saat ini mewarisi hal yang tidak nyaman. Di satu sisi harus membayarkan utang, namun di sisi lain juga harus mendapatkan sponsor," tukasnya.

Dengan kondisi saat ini, salah satu upaya yang dilakukan pihaknya adalah meyakinkan sponsor bahwa kompetisi akan berjalan dengan bersih tanpa pengaturan skor. Caranya,  dengan mengelola wasit secara independen. Untuk musim ini, wasit tidak lagi akan berada di bawah PSSI maupun LIB. Mereka akan berdiri di bawah badan independen yang akan mengelola penugasan wasit dalam kompetisi.

"Jadi nanti wasit akan dilepas ke badan independen. Bentuk organisasinya sudah, tinggal mengisi orang-orang yang akan duduk di dalamnya. Bentuk organisasinya nanti akan dihuni tiga orang komisioner, yang terdiri dari unsur wasit, PSSI, dan satu lagi saya lupa. Pengelolanya nanti akan kita sewa dari tenaga asing. Sebelumnya rencana dari Jepang, tapi mungkin tidak jadi. Lalu dibidik dari Inggris. Apakah dari UEFA atau dari mana tidak tahu, sekjen yang mengurus," ujar Dirk.

Bila nantinya ada yang masih mengatakan bahwa tidak akan mengubah banyak iklim kompetisi di tanah air, menurut anggota Exco PSSI tersebut, setidaknya badan wasit independen itu merupakan jawaban atau tanggapan dari PSSI maupun LIB, bahwa ini lah salah satu langkah yang bisa mereka lakukan guna merespons keluhan masyarakat soal kinerja wasit.

"Peluang wasit asing kembali lagi atau tidak, pembahasannya belum sampai kesana. Namun, paling tidak dengan tenaga profesional ini, mereka bisa menggunakan peralatan guna memonitoring sepak terjang wasit kita di lapangan. Agar dapat menjamin bahwa wasit yang akan memimpin pertandingan memiliki kredibilitas, integritas, dan kapabilitas. Kan kita sudah bayar mahal," ucapnya menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat