kievskiy.org

Arsenal Siap Akhiri Puasa 25 Tahun di Piala Europa

ILUSTRASI Liga Europa.*/UEFA.COM
ILUSTRASI Liga Europa.*/UEFA.COM

BAKU, (PR).- Arsenal siap merengkuh trofi yang terakhir kali didapatkannya pada 25 tahun lalu saat menghadapi Chelsea pada final Liga Europa Kamis 30 Mei 2019 dini hari WIB di Baku Olympic Stadium, Baku, Azerbaijan. Arsenal meraih Piala Europa saat masih bernama Piala Winners pada 1994 usai mengalahkan Parma dengan skor 1-0.

Gelandang Arsenal, Granit Xhaka percaya pengalaman pelatih Unai Emery bakal berperan besar ketika The Gunners melawan Chelsea. Pada akhirnya, Emery bisa jadi membawa Arsenal kembali berjaya di Eropa.

"Dia berkata pada kami soal pengalamannya sendiri dan bagaimana dia bisa meraih trofi ini tiga kali. Itu banyak. Saya kira dia bakal jadi pelatih pertama jika berhasil meraih trofi keempat, jadi pasti terasa bagus jika anda sendirian di puncak," tutur Xhaka kepada Express.

Menurut dia, Emery merupakan salah satu pelatih paling sukses di Eropa, khususnya di Liga Europa. Betapa tidak, dia pernah menjuarai kompetisi tersebut tiga musim beruntun saat masih menangani Sevilla. Koleksi tersebut bisa bertambah jika Arsenal jadi juara musim ini.

"Dan, pengalaman itu pasti memberi dia keunggulan. Jika anda pernah mencapai final Liga Europa tiga kali, anda pasti punya banyak pengalaman, tahu apa yang akan anda rasakan, tekanan seperti apa, dan saya kira segala hal lainnya akan kami simpan sendiri. Dia membantu menghilangkan banyak tekanan, tetapi ketika anda bermain di final, tekanan itu selalu ada," katanya.

Xhaka mengatakan ,The Gunners sudah seperempat abad belum pernah menjuarai kompetisi Eropa. Kali ini, bersama Emery, kesempatan itu akhirnya tiba.

"Sudah waktunya kami meraih trofi. Arsenal? 25 tahun? Dan ini trofi yang hebat! Kami ingin melakukan segalanya untuk membawa trofi itu kembali ke klub kami, untuk fans, untuk kami," ujarnya. 

Namun demikian, Unai Emery tidak berani berjanji mempersembahkan trofi untuk Arsenal. Dia hanya bisa menjamin Arsenal bakal kembali bersaing dengan tim-tim kuat lainnya. Trofi adalah hadiah dari perkembangan dan konsistensi mereka.

"Saya tidak menjanjikan gelar juara, saya berjanji untuk bersaing. Apa yang dilakukan Wenger untuk klub ini sangatlah besar. Dia bisa memberikan sentuhan kualitas yang mengubah permainan jadi lebih mengalir dan berwarna, tetapi secara perlahan dia mulai kehilangan semangat kompetitif itu," katanya

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat