kievskiy.org

PRSI Jabar Cari Komposisi Terbaik Tim Pelatda

ILUSTRASI.*/CANVA
ILUSTRASI.*/CANVA

BANDUNG, (PR).- Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Jawa Barat enggan terburu-buru meresmikan tim inti pemusatan latihan daerah (Pelatda) menghadapi babak kualifikasi PON XX. Mekanisme promosi dan degradasi atlet masih diberlakukan untuk mencari komposisi terbaik demi meloloskan sebanyak mungkin atlet dan babak kualifikasi dan mempertahankan gelar juara umum pada PON XX/2020 di Papua.

"Kami memang belum launching tim pelatda, masih melakukan evaluasi terhadap atlet-atlet yang ada saat ini. Apalagi, setelah Festival Akuatik Indonesia rampung beberapa waktu lalu, masih ada kejuaraan di Kamboja 25 Juli nanti yang juga dijadikan arena untuk mencari atlet terbaik," kata Sekretaris Umum Pengprov PRSI Jabar Vera Ariessa di Sekretariat PRSI Jabar, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Kamis, 13 Juni 2019.

Dia mengatakan, PRSI Jabar sebenarnya sudah memiliki kerangka tim pelatda yang dihuni atlet-atlet potensial. Bahkan, di antara atlet-atlet tersebut ada yang tergabung dalam tim pilihan PB PRSI untuk berlaga pada kejuaraan di Kamboja Juli nanti.

Namun dia mengatakan, renang merupakan cabang olah raga terukur sehingga segala sesuatu masih mungkin terjadi pada performa atlet. 

"Ada faktor nonteknis, kelelahan, dan faktor teknis yang mungkin menurunkan performa atlet. Jadi, kami akan terus melakukan kajian dan memberlakukan sistem buka tutup komposisi selama entry by name dan by number belum ditetapkan. Soalnya kalau sudah entry nama dan nomor, tidak bisa lagi diubah," kata Vera. 

Dia menambahkan, PRSI Jabar akan mengikuti ketentuan dari KONI Jabar mengenai waktu pencantuman komposisi 100 persen tim pelatda. Selama belum ada instruksi dari KONI Jabar untuk penetepan tim inti pelatda komposisi 100 persen, PRSI Jabar akan terus menyaring atlet melalui berbagai ajang untuk mendapatkan komposisi terbaik tim pelatda renang Jabar.

"KONI Jabar pasti akan mengundang untuk mengisi data komposisi 100 persen, kami tunggu itu. Kalau kerangka dengan atlet potensial ada, dari PON, Porda, dan berbagai kejuaraan lain. Tapi, buat apa tergesa-gesa? Untuk menentukan yang terbaik, lebih baik menunggu sampai batas waktu terakhir. Kami terus kaji supaya ada kondisi kompetitif juga bagi para atlet untuk berlomba menjadi yang terbaik dan masuk tim pelatda PON," ujarnya. 

Dia menambahkan, PB PRSI menjadikan dua ajang sebagai fase kualifikasi PON XX. FAI 2019 pada April lalu, kata Vera, merupakan BK pertama. 

"Untuk BK kedua, apakah FAI Agustus atau Desember nanti, kami tunggu jadwal dari PB PRSI dan PB PON. Pastinya perhitungan limit jadi acuan. Pada BK 1, kita peringkat dua FAI, pertama ada Jatim, ketiga DKI Jakarta, Bali keempat, dan kelima Riau," ujarnya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat