kievskiy.org

690 Pesilat Pulau Jawa Ikuti Kejuaraan Tatar Galuh Open 3

DUA pesilat kelas yunior tengah bertarung pada Kejuaraan Tatar Galuh Open 3 tahun 2019, di Gelanggang Galuh Taruna (GGT) Ciamis, Kamis 8 Agustus 2019. Kejuaraan diikuti 690 pesilat dari berbagai perguruan se-Pulau Jawa. */ NURHANDOKO/PR
DUA pesilat kelas yunior tengah bertarung pada Kejuaraan Tatar Galuh Open 3 tahun 2019, di Gelanggang Galuh Taruna (GGT) Ciamis, Kamis 8 Agustus 2019. Kejuaraan diikuti 690 pesilat dari berbagai perguruan se-Pulau Jawa. */ NURHANDOKO/PR

CIAMIS,(PR).- Sebanyak 690 pesilat dari perguruan yang tersebar dari seluruh Provinsi Pulau Jawa mengikuti Kejuaraan Tatar Galuh Open 3 tahun 2019. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari mulai Kamis 8 Agustus 2019 digelar di Gelanggang Galuh Taruna (GGT).

Kejuaraan yang melibatkan berbagai kelas mulai dari tingkat sekolah dasar, SMP hingga kelas senior terbuka tersebut, dimaksudkan untuk mencari bibit atlet pesilat yang andal. Tidak hanya berprestasi di tingkat regional, akan tetapi nasional hingga internasional.

Kejuaraan Tatar Galuh Open 3, dibuka oleh Wakil Bupati yang sekaligus juga Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Ciamis Yana D Putra. Peserta kejuaraan berasal dari  lima provinsi di Jawa, yakni Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, serta Banten.  Dewan juri yang dilibatkan tidak hanya tingkat regional akan tetapi juga berkualifikasi tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional.

“Kegiatan ini tentunya tidak hanya sekadar mencari bibit pesilat andal yang berprestasi lokal saja tetapi juga internasional. Kami gembira dengan tingginya antusias pesilat yang ikut berpartisipasi pada kejuaraan ini,” tutur Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra usai membuka Tatar Galuh Open 3 tahun 2019.

Dia juga mengingatkan agar seluruh atlet agar tetap mengedepankan sikap sportivitas serta  menjunjung tinggi fairplay. Sikap tersebeut, lanjutnya harus dimiliki oleh setiap atlet. “Capailah dengan usaha yang benar, santun, serta tetap menghormati kemenangan orang lain. Pegang teguh sportivitas,” katanya.

Lebih lanjut Yana menambahkan hingga saat ini tatar galuh Ciamis belum memiliki pesilat pengganti Wewey yang tidak hanya telah mengharumkan nama Ciamis, tetapi juga Indonesia. Tidak hanya berprestasi tingat nasional bahkan internasional.

“Sampai saat ini belum ada yang sekaliber Wewey. Kami berharap Ciamis kembali dapat melahirkan Wewey-Wewey lainnya. Salah satu upayanya, harus sering diadakan kejuaraan atau event lainnya. Harus ada pembinaan rutin dan berkesinambungan,” ujar Yana.

Ketua IPSI Ciamis Yana juga mengungkapkan pada Desember 2019 juga bakal menggelar kejuaraan yang diikuti 74 perguruan atau paguron yang tersebar di tatar Galuh Ciamis. Selain kelas tarung, juga kelas seni tradisional ibing pencak silat.

“Tidak hanya kelas tarung tanding, akan tetapi juga seni ibing silat. Kami juga konsen ke ibing, karena dapat dikembangkan untuk daya tarik wisata. Dengan demikian selain prestasi, sekaligus juga seni tradisi silat ibing tetap terjaga,” jelasnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat