kievskiy.org

Tergabung di Grup Ringan, Jabar Pantang Lengah

ILUSTRASI.*/CANVA
ILUSTRASI.*/CANVA

BANDUNG, (PR).- Tim taekwondo Jawa Barat tidak harus berjibaku dengan kompetitor terkuat pada Babak Kualifikasi PON XX di Indoor Stadium Sport Center, Kabupaten Tangerang-Banten, Jumat, 27 September 2019. Kondisi tersebut membuat Jawa Barat semakin optimistis untuk bisa meloloskan atlet pada semua kelas yang dipertandingan di PON XX.

Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Pengurus Provinsi (Pengprov) Taekwondo Indonesia (TI) Jawa Barat Bayu Frimansyah mengatakan, Jabar tergabung  di Grup I sehingga akan bersaing bersama, DIY Yogyakarta, Riau, Aceh, Jambi, Bengkulu, Kalteng, Sumbar, Sulteng dan Maluku Utara. 

Grup II berisi  kontingen Jawa Tengah (Jateng), Sumatra Barat, dan Kalimantan Utara, sementara itu Grup 3 ditempati  Kalimantan Timur, Jawa Timur (Jatim) dan Papua. Provinsi yang belum masuk kedalam tiga grup tersebut akan diundi saat proses Technical Meeting (TM).

"Sebelum pengundian (TM), delapan daerah unggulan sudah dibagi kedalam 3 group. Tolak ukurnya dilihat dari PON XIX/2016 Jabar kemarin. Jabar unggulannya masuk di Grup I bersama Jogja dan Riau," kata Bayu.

Menurut dia, dari sisi kompetisi, sistem pembagian grup pada  BK PON XX menguntungkan Jabar. Oleh sebab itu, dia optimistis para atlet Jabar bisa lolos di semua kelas.

"Untuk lolos dari babak kualifikasi PON, Jabar agak lebih diuntungkan karena tidak satu grup dengan Jatim, DKI Jakarta dan tuan rumah Papua Jadi kalau sekarang insyaallah kita bisa meloloskan, sembilan puluh sampai seratus persen," tutur Bayu.

Dia menambahkan, selain tidak harus berhadapan dengan para rival terkuat, para taekwondoin Jabar juga tidak harus berduel dengan para atlet unggulan dari dua daerah kompetitor utama di Grup I, yakni Yogyakarta dan Riau. 
"Atlet-atlet kita tidak akan langsung menghadapi atlet-atlet unggulan Yogyakarta dan Riau di awal . Soalnya kalau dilihat dari bagan, Jabar ditempatkan di atas, Yogyakarta di tengah dan Riau di bawah, sehingga tidak bertemu langsung dengan mereka. Jadi, peluang atlet-atlet kita untuk lolos cukup besar," kata Bayu.

Kendati demikian, TI Jabar tetap menekankan agar para atlet tampil semaksimal mungkin menghadapi lawan di babak kualifikasi (BK) PON XX dan tidak terlena dengan label unggulan yang melekat pada Jabar. Apalagi, kata Bayu, daerah lain juga memiliki spesialisasi dan atlet unggulan pada nomor tertentu.

"Siapapun lawan harus diperlakukan seolah  lawan terberat. Lagipula, setiap provinsi pasti memiliki nomor unggulan. Di Jambi misalnya, mereka kuat pada kelas 54 kg  karena memiliki atlet Pelatnas. Begitu juga untuk nomor poomsae, ada atlet pelatnas yang akan menjadi kompetitor kita, jadi tetap harus waspada," kata Bayu. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat