kievskiy.org

PABBSI Jabar Targetkan Gelar Pelatda Jangka Panjang Mulai Oktober 2019 sampai Pelaksanaan PON 2020

LIFTER Jawa Barat Asep Nurdin mengangkat beban pada Kejuaraan Nasional sekaligus Babak Kualifikasi PON XX cabang olah raga angkat berat di GOR Tri Lomba Juang, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Rabu, 28 Agustus 2019.*/ARIF BUDI KRISTANTO/PR
LIFTER Jawa Barat Asep Nurdin mengangkat beban pada Kejuaraan Nasional sekaligus Babak Kualifikasi PON XX cabang olah raga angkat berat di GOR Tri Lomba Juang, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Rabu, 28 Agustus 2019.*/ARIF BUDI KRISTANTO/PR

BANDUNG, (PR).- Sebanyak 24 atlet angkat besi, angkat berat, dan bina raga Jawa Barat telah berhasil lolos dari babak kualifikasi untuk berlaga pada putaran final PON XX/2020 di Papua. Pengurus Provinsi Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Jawa Barat menargetkan untuk memulai pemusatan latihan (training center/TC) daerah intensif pada Oktober 2019.

"Kami sudah mengajukan kepada KONI Jabar untuk segera menggelar TC pada bulan Oktober ini, namun belum ada jawaban. TC jangka panjang ini menyangkut anggaran, jadi tergantung nanti dari KONI Jabar, semoga disetujui," kata Ketua Umum PABBSI Jabar, Maman Suryaman, di Gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Selasa, 8 Oktober 2019.

Menurut Maman, PABBSI Jabar merencanakan penyelenggaraan pelatda jangka panjang mulai Oktober 2019 sampai pelaksanaan PON XX pada Oktober 2020. Jabar memasang target minimal, yaitu mempertahankan raihan 13 medali emas, 10 perak, dan 3 perunggu saat jadi juara umum PON 2016.

"Melalui pelatda ini kami ingin memelihara kondisi fisik dan meningkatkan kualitas teknik atlet. Bagaimanapun, persaingan dengan provinsi lain akan makin kompetitif. Apalagi, sejumlah provinsi pesaing sudah menyiapkan diri jauh-jauh hari dengan menggelar pelatda jangka panjang," kata Maman.

Dia mengatakan, anggaran dari KONI Jabar untuk pelatda jangka panjang ini akan dimaksimalkan demi meraih target di PON. PABBSI Jabar juga akan memprogramkan uji coba ke luar negeri baik untuk para atlet angkat berat, angkat besi, maupun bina raga.

"Minimal mengikuti kejuaraan tingkat Asia. Namun itu juga disesuaikan dengan anggaran yang diberikan. Kalau memang memungkinkan, ya, kami akan kirim atlet tryout ke luar negeri. Tapi kalau anggarannya memang tidak mencukupi,  kami akan  mengadakan uji coba internal saja,” kata Maman. 

Dia mengatakan, dukungan untuk persiapan menyongsong babak kualifikasi mapun putaran final PON XX/2020 di Papua tidak semaksimal saat Jabar menjadi tuan rumah PON XIX/2016. "Sekarang memang harus disesuaikan dengan keadaan dan kondisinya. Namun, kami pengurus cabor dan para atlet tetap punya komitmen dan semangat untuk minimal bisa  bisa mengulang prestasi PON 2016 pada PON di Papua 2020 nanti," ujar Maman.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat