kievskiy.org

Kemenpora Ungkap Alasan Terbatasnya Anggaran SEA Games 2019

PERENANG Aflah Fadlan Prawira mengikuti pelatnas SEA Games 2019 di Stadion Akuatik, kompleks GBK, Jakarta, Selasa, 5 November 2019.*/ANTARA
PERENANG Aflah Fadlan Prawira mengikuti pelatnas SEA Games 2019 di Stadion Akuatik, kompleks GBK, Jakarta, Selasa, 5 November 2019.*/ANTARA

BANDUNG, (PR).- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI pastikan bahwa ajang olahraga multi even SEA Games bukan menjadi target utama seperti Asian Games maupun Olimpiade. Melalui siaran persnya, Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga RI Gatot S Dewa Broto mengatakan SEA Games akan dijadikan sebagai ajang bagi sebagian besar atlet junior untuk memperoleh banyak kesempatan memanfaatkan multi event internasional.

"Yang perlu diketahui adalah, aturan SEA Games berbeda dengan Olimpiade dan Asian Games. Jika di Olimpiade, maka tuan rumah harus mengikuti jumlah dan nama cabang olahraga serta nomor pertandingan yang telah ditetapkan. Demikian pula dengan Asian Games tapi di SEA Games, hanya Atletik dan Renang yang wajib tidak boleh dirubah-ubah," katanya Minggu, 17 November 2019.

Untuk itulah, kata Gatot, mengapa angggaran untuk SEA Games 2019 lebih sedikit dari proposal yang diajukan Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Menurut Gatot Kemenpora tidak bisa memenuhi anggaran yang diminta cabor maupun KONI maupun KOI karena perlu memverifikasi urgensi kebutuan anggaran, serta demi efisiensi.

"Kemenpora pada dasarnya tidak mau mempersulit kebutuhan anggaran yang diajukan KOI, tetapi harus jelas peruntukannya, apakah sesuai target medali dan jangan sekadar hanya mengikuti SEA Games tanpa urgensi jelas," kata Gatot.

"Pihak Kemenpora tidak mau memenuhi permintaan KOI hanya demi popularitas, tetapi lalu berpotensi menjadi temuan saat diinspeksi Badan Pemeriksa Keuangan," tuturnya.

Dengan demikian, Gatot mengatakan cabang-cabang olahraga dan KOI harus mencari sendiri dana tambahan jika ada kebutuhan lain.

"Seandainya masih ada kebuhan lain, KOI dan cabang olahraga diminta mendanai sendiri baik dari sponsor atau sumber dana lain tanpa mengandalkan APBN," ucap Gatot.

Sebelumnya, KOI mengajukan anggaran sebesar Rp 64.313.050.000 pada 15 Oktober. Namun, ketika itu, ketersediaan anggaran Kemenpora hanya mencapai Rp 47.070.000.000.

Usulan anggaran dana itu lalu diperbarui menjadi Rp 67.642.432.000. Per tanggal 12 November 2019, Kemenpora akhirnya memenuhi sekitar Rp 59.600.000.000.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat