kievskiy.org

Persikasi Sebut Pengaturan Skor Praktik Pengurus Lama, Pemain yang Jadi Korban

PENGURUS Persikasi Kabupaten Bekasi memberikan keterangan pers terkait match fixing yang disidik Satgas Mafia Anti Bola, Selasa, 26 November 2019.*
PENGURUS Persikasi Kabupaten Bekasi memberikan keterangan pers terkait match fixing yang disidik Satgas Mafia Anti Bola, Selasa, 26 November 2019.* / TOMMI ANDRYANDY/PR

CIKARANG, (PR).- Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia – Kabupaten Bekasi (Persikasi) tersangkut kasus pengaturan skor.

Satgas Anti Mafia Bola total enam pihak dalam kasus match fixing yang diduga terjadi dalam pertandingan babak semi final Liga 3 Jawa Barat menghadapi Perses Sumedang.

Keenam pihak tersebut di antaranya DSP yang bertindak sebagai wasit utama, DS (Komisi Penugasan Wasit Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Barat), SHB (manajer tim Persikasi) serta HR dan BTR (manajemen tim). Satgas pun menangkap MR yang diduga sebagai perantara.

Baca Juga: Satgas Mafia Bola Tangkap Wasit dan Penyuap Liga 3 Persikasi Bekasi Vs Perses Sumedang

Humas Persikasi, Heru Budian Timor membenarkan adanya penangkapan tersebut. Namun, ketiga nama yang ditangkap itu sudah bukan lagi pengurus Persikasi. Terhitung sejak 2 September 2019, Persikasi melakukan perombakan terhadap beberapa posisi.

“Kami tidak menyangkal jika itu pengurus Persikasi tapi perlu dicatat itu merupakan pengurus pada kepengurusan yang lama. Yang sekarang, mereka di luar struktur utama. Jadi kami nyatakan itu sebagai oknum,” ucap dia, Selasa, 26 November 2019.

Secara organisasi, lanjut dia, Persikasi menyampaikan keprihatinannya akan hal tersebut. Lebih lanjut, langkah yang dilakukan mereka yang diamankan satgas bukan merupakan keputusan klub.

Baca Juga: Persikasi Diharapkan Bisa Kembali Berprestasi

“Pada prinsipnya kami prihatin atas hal ini. Selanjutnya, kami akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pimpinan,” ucap dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat