kievskiy.org

NPCI Jabar Dapat 1 Unit Ambulans untuk Dukung Pembinaan Atlet Disabilitas

KETUA Umum NPCI Jabar Supriatna Gumilar (tengah baju putih) tengah menerima satu unit ambulans untuk mendukung kegiatan pembinaan atlet disabilitas di Sekretariat NPCI Jabar, Jalan Pacuan Kuda, Kota Bandung, Sabtu, 31 Mei 2020.*
KETUA Umum NPCI Jabar Supriatna Gumilar (tengah baju putih) tengah menerima satu unit ambulans untuk mendukung kegiatan pembinaan atlet disabilitas di Sekretariat NPCI Jabar, Jalan Pacuan Kuda, Kota Bandung, Sabtu, 31 Mei 2020.* /MIRADIN RIZKY/PR

PIKIRAN RAKYAT - Untuk pertama kalinya, National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Jawa Barat berhasil menggaet Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dari perusahaan tersebut, NPCI Jabar mendapat bantuan satu unit ambulans untuk mendukung kegiatan pembinaan atlet disabilitas.

Ketua Umum NPCI Jabar Supriatna Gumilar mengaku bersyukur dengan dukungan yang diberikan oleh salah satu bank BUMN tersebut.

Baca Juga: Incar Tersangka di Bali, Begini Cara Polisi Ungkap Akun Medsos Penyebar Video Intim Mirip Syahrini

"Terlebih ambulans memang sangat kita perlukan dalam kegiatan pembinaan, karena atlet ada resiko cedera saat berlatih," ujarnya kepada wartawan, Sabtu, 31 Mei 2020.

Supriatna menambahkan, ambulans tersebut juga sangat berguna dalam pemusatan latihan daerah (Pelatda) NPCI Jabar menuju Peparnas XVI Papua. Meskipun sistem sentralisasi terpaksa dibubarkan sementara akibat pandemi Covid-19, pelatda tersebut memang hanya tinggal menunggu waktu untuk segera kembali dimulai.

Menurut Supriatna, pemerintah pusat melalui Kemenpora sudah resmi mengundur jadwal PON-Peparnas Papua hingga Oktober 2021. "Kami tinggal menuggu tanggal pastinya dan menunggu keputusan pemerintah kapan bisa memulai kegiatan seperti biasa seusai pandemi berakhir," ucapnya.

 Baca Juga: Masjid Al Aqsa Dibuka Kembali, 700 Jemaah Lakukan Salat Subuh

Kemungkinan, kata Supriatna, sentralisasi pelatda NPCI Jabar menuju Peparnas XVI Papua bisa kembali dimulai pada awal 2021. Oleh karena itu para atlet pun diimbau untuk tetap menjaga kebugaran sampai tiba waktunya kembali masuk sentralisasi.

Supriatna menegaskan, sejak sentralisasi dibubarkan, para atlet dikembalikan ke rumah masing-masing. Namun di sana mereka diimbau untuk tetap berlatih dengan porsi terbatas untuk sekedar menjaga kebugaran.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat