PIKIRAN RAKYAT - Usai memutuskan gantung raket, Marcus Fernaldi Gideon mengaku akan mengembangkan pembinaan pemain muda lewat klubnya Gideon Badminton Academy. Mimpi berikutnya membangun Gideon Academy di luar pulau Jawa.
Namun, sebelum bergerak mewujudkan mimpi berikutnya, mantan partner Kevin Sanjaya ini mengaku ingin istirahat dulu, menikmati waktu bersama keluarga. Dia pun masih bersedia membantu di PBSI, tetapi tidak bila diminta melatih.
"Kedepannya bagaimana belum tahu. Tapi, saya pengen juga lihat bulutangkis Indonesia lebih baik lagi. Kemarin ada diskusi dengan Sekjen PBSI, sekalian saya pamit. Lalu dia ada permintaan bagaimana kalau nantu bantu-bantu di PBSI. Ya, saya bilang nanti kita bicarakan lagi. Saya paling abis ini mau menikmati dulu (masa pensiun), jalan-jalan sama keluarga," ujarnya di Gideon Badminton Academy di Bogor, Minggu, 10 Maret 2024.
"Kalau berbicara pencapaian, saya sangat puas ya. Mungkin kalau pun saya mengulang jadi kecil lagi dan enggak tahu masa depan seperti apa, mungkin saya enggak akan seperti saat ini. Udah gagal keluar Pelatnas, jalan ke mana-mana, terus dipanggil Pelatnas lagi. Ada berkat dan rezeki juga," kata Marcus.
"Kalau dibandingkan dengan pemain lain, mungkin banyak yang lebih bagus dari saya, lebih top, lebih komplit, tetapi mimpi saya untuk nomor satu dunia sudah tercapai. Enggak terlalu ingin sampai Olimpiade, sampai di posisi sekarang saja sudah senang sekali. Makanya saya berani untuk pensiun," ujarnya.
Setelah pensiun, Marcus yang akrab di sapa Sinyo ini mengatakan tetap ingin menggiat di bulutangkis, membantu anak-anak muda. Karena dirinya mengaku sangat ingin melihat bulutangkis lebih merata lagi di daerah-daerah lain di Indonesia.
"Selanjutnya mungkin tetap menggiat di bulutangkis, melatih di akademi saya. Saya seneng lihat anak-anak latihan, jadi ingat jaman waktu kecil. Punya mimpi, punya tekad, di saat anak lain kerjaannya main, kemana-mana, kita pulang sekolah latihan sampai malem. Ingin lebih banyak anak-anak punya mimpi jadi pemain dunia, menjadikan badminton "for living not just fun"," ucapnya.
Mimpi berikutnya
Nantinya, Marcus mengaku ingin membuat akademi di luar pulau (Jawa), di tempat-tempat yang bulutangkisnya belum sepopuler di Pulau Jawa. Misalnya, seperti di Papua, Kalimantan, dan Sulawesi.
"Ini sebenarnya mimpi berikutnya, tapi kan kemarin mikirnya karena masih main belum ada daya dan waktu untuk memikirkannya. Semoga nanti ada jalan dan PBSI bisa bantu mengembangkannya di daerah-daerah. Kalau bisa semuanya ada satu tempat yang baik kan enak. Karena saya sih ingin lihat bulutangkis lebih merata ya," katanya.***