kievskiy.org

Performa Naik Turun Satu Tahun Dibayar Tuntas Fajar Alfian-M. Rian Ardianto di All England 2024

Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian-Mohammad Rian Ardianto berfoto bersama sang pelatih Aryono Miranat usai menjuarai All England 2024 di Utilia Arena, Birmingham, Minggu, 18 Maret 2024.
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian-Mohammad Rian Ardianto berfoto bersama sang pelatih Aryono Miranat usai menjuarai All England 2024 di Utilia Arena, Birmingham, Minggu, 18 Maret 2024. PBSI

PIKIRAN RAKYAT - Performa naik turun Fajar Alfian-Muhammad Rian Ardianto selama satu tahun akhirnya terbayarkan. Mereka sukses mempertahankan gelar juara All England 2024 usai menang atas unggulan kelima, Aaron Chia-Soh Wooi Yik di partai final yang berlangsung di Utilia Arena, Birmingham, Minggu, 18 Maret 2024 waktu setempat.

Bermain selama 44 menit, ganda peringkat tujuh dunia tersebut menang menyakinkan dengan skor akhir 21-16, 21-16. Ini merupakan pertemuan kedelapan keduanya, dan sejauh ini rekor kemenangan mereka berimbang.

Dengan mempertahankan gelar juara ini, mereka masuk dalam jajaran ganda putra yang sukses meraup dua kali gelar di ajang ini sejak era Open di 1989, seperti Ricky Subagja-Rexy Mainaky (1995 dan 1996), Kevin Sanjaya Sukamuljo (2017 dan 2018), serta Mohamad Ahsan-Hendra Setiawan (2014 dan 2019).

Dengan gelar ini juga, maka sudah tiga tahun berturut-turut gelar dari sektor ini berada di Indonesia. Pada 2022 adalah Bagas Maulana-Shohibul Fikri yang meraih juara All England.

Untuk final ini, Fajar mengaku mereka sangat mempersiapkan diri. Dia mengaku dirinya dan Rian mempelajari secara detail permainan Aaron-Soh di turnamen kali ini.

"Tadi kami merasa unggul di bola depan sementara mereka terus memaksa untuk menyerang. Itu yang kami redam," kata Fajar.

Dia mengatakan sudah tentu senang bisa menciptakan "back to back" di turnamen bulutangkis paling bergengsi dan tertua ini. Apalagi ini merupakan gelar pertama mereka setelah All England tahun lalu.

Ya, selepas menjuarai All England 2023, mereka mengalami menurunan performa. Sepanjang satu tahun belakangan, mereka belum bisa meraih gelar juara. Pencapaian terbaik mereka hanya perempatfinal atau semifinal.

"Intinya, dengan gelar ini kami ingin terus konsisten berprestasi lagi. Kembali meraih gelar di tiap turnamen dan rasanya memang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, apalagi kami bukan pasangan yang difavoritkan juara," ucap Fajar menambahkan.

"Untuk itu, gelar ini kami persembahkan untuk coach Aryono (Miranat). Semenjak dia naik sebagai pelatih utama, ini gelar pertama kami bersama di. Jadi tadi sangat antusiasi merayakan bersama," tuturnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat