kievskiy.org

Bawa Pulang Dua Gelar, Indonesia Juara Umum All England 2024

Jonatan Christie tersenyum sembari mengangkat trofi juara tunggal putra All England 2024. Dia meraih gelar usai menang dalam derbi Indonesia atas Anthony Sinisuka Ginting, di Utilia Arena, Birmingham, Minggu, 18 Maret 2024.
Jonatan Christie tersenyum sembari mengangkat trofi juara tunggal putra All England 2024. Dia meraih gelar usai menang dalam derbi Indonesia atas Anthony Sinisuka Ginting, di Utilia Arena, Birmingham, Minggu, 18 Maret 2024. PBSI

PIKIRAN RAKYAT - Indonesia juara umum All England 2024 dengan raihan dua gelar juara. Gelar pertama datang dari tunggal putra Jonatan Christie dan gelar kedua dari ganda putra Fajar Alfian-Muhammad Rian Ardianto.

Pencapaian ini mengulang sukses 10 tahun lalu, di mana pada 2014 Indonesia juga membawa pulang dua gelar juara di ganda putra lewat Hendra Setiawan-Mohamad Ahsan dan ganda campuran dari Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir. Tapi ketika itu Cina juga membawa pulang dua gelar.

Saat ini, di sektor lainnya, Jepang, Spanyol, dan Cina berbagi gelar juara. Jepang menguasai ganda putri, Nami Matsuyama-Chiharu Shida membungkam unggulan kedua asal Korea, Baek Ha Na-Lee So Hee dengan skor 21-19, 11-21, 21-17.

Kemudian di tunggal putra, Carolina Marin menang walkover (WO) atas lawannya Akane Yamaguchi yang mundur di gim kedua saat kedudukan 11-1. Di gim pertama Marin menang ketat 26-24. Terakhir, Cina berkuasa di ganda campuran.

Unggulan pertama, Zheng Siwei-Huang Ya Qiong masih belum terkalahkan. Pada final ideal yang mempertemukan mereka dengan unggulan kedua dari Jepang, Yuta Watanabe-Arisa Higashino, Zheng-Huang menang meyakinkan 21-16, 21-11.

Bagi skuat Merah Putih, ini adalah gelar BWF Super 1000 pertama yang diraih di tahun ini. Jonatan yang juara setelah mengalahkan kompatriotnya Anthony Sinisuka Ginting mengaku bersyukur atas hasil yang diberikan Tuhan di pekan ini. Dia pun mengaku tidak pernah menyangka bisa menjadi juara di All England, apalagi ini gelar Super 1000 pertamanya.

"Jadi sudah pasti sangat-sangat berharga. Lebih berharga karena kami, saya dan Ginting, tim tunggal putra akhirnya bisa mengulang sejarah 30 tahun lalu. Tidak mudah untuk diraih, bertahun-tahun kami latihan keras dan setiap turnamen belum berhasil bawa pulang gelar. Kami latihan lagi, gagal lagi, lalu latihan lebih keras lagi, selalu seperti itu hingga akhirnya Tuhan memberikan buah kasihnya hari ini," tukasnya.

Menurutnya, setelah gelar juara ini sudah pasti akan banyak ekspektasi yang akan digantungkan kepada dirinya dan Ginting. Namun, Jonatan mengaku tidak bisa menjanjikan apapun, selain hanya bisa melakukan yang terbaik dari yang bisa dirinya lakukan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat