kievskiy.org

Sang Runner-up, Anthony Sinisuka Ginting Tergelincir di Babak Pertama Indonesia Open 2024

Aksi tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting di 32 Besar Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa, 4 Juni 2024. Sang runer-up tergelincir di babak pertama.
Aksi tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting di 32 Besar Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa, 4 Juni 2024. Sang runer-up tergelincir di babak pertama. PBSI

PIKIRAN RAKYAT - Anthony Sinisuka Ginting langsung tersingkir dari 32 Besar Indonesia Open 2024. Dia langsung terhenti setelah tunduk atas wakil Jepang, Kenta Nishimoto dengan skor akhir 21-17, 11-21, 8-21 pada pertandingan yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Selasa, 4 Juni 2024.

Dia hanya bermain apik di gim pertama, namun di dua gim berikutnya banyak kesalahan sendiri yang membuat lawan dapat memanfaatkan momentum itu dengan baik. Anthony pun tidak mampu keluar dari tekanan itu hingga akhir pertandingan.

Mengomentari hasil tersebut, Pelatih Tunggal Putra Irwansyah mengatakan jika anak didiknya itu dari awal sudah enak mainnya, hanya saja, masih terlihat ragu dalam menerapkan strategi di lapangan. Makanya, tadi di gim kedua, dia melihat jika Anthony terbaca terus permainannya oleh lawan.

"Harusnya tidak boleh didorong datar terus, tapi oleh Anthony didorong datar terus. Jadi, lawan tadi sudah menunggu," ucapnya.

Seharusnya, menurut dia, Anthony tidak bermain dengan cara seperti itu. Tapi, ternyata kenyataannya hal itulah yang terjadi di lapangan.

"Jadi mungkin evaluasi lagi. Cara mainnya tadi salah menggunakan strategi. Karena memang sudah ketebak terus, tapi tetap enggak bisa berubah dari yang sudah dibaca oleh lawan. Padahal kalau sedikit dirubah, lawan juga tidak akan enak mainnya. Itu yang harus dia (Anthony -Red.) perbaiki lagi untuk kedepannya," tambah Irwansyah.

"Ke depan, dia harus bisa mengubah pola permainannya jika terjadi seperti itu lagi nantinya. Karena kalau permainan sudah terbaca lawan seharusnya memang harus cepat diubah. Tapi itu yang tidak terjadi," imbuhnya.

Dengan kekalahan ini, maka sudah dipastikan pemain asal SGS Bandung itu akan kehilangan banyak poin. Apalagi mengingat tahun lalu dia merupakan runner-up.

Dengan hilangnya banyak poin, maka posisinya di peringkat kualifikasi Olimpiade terancam terlempar dari 8 Besar dan itu tidak menguntungkannya untuk undian Olimpiade Paris nanti.

"Guna mengantisipasi hal itu (tetap di 8 Besar), ya mungkin akan berangkat ke Australia ya. Mudah-mudahan dari situ sudah mulai bagus lagi. Jadi, setelah ini ya terus kami koreksi memperbaiki kekurangan, apalagi ini kan jelang Olimpiade. Jadi apa yang bisa diperbaiki kami coba terus hingga Olimpiade," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat