kievskiy.org

Digunakan hingga Mobil Mercedes-Benz, Industri Knalpot Asal Purbalingga Raih Omzet hingga Rp138 Miliar

Kunjungan Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita ke sentra industri pembuatan knalpot di Purbalingga, Jawa Tengah.
Kunjungan Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita ke sentra industri pembuatan knalpot di Purbalingga, Jawa Tengah. /Dok Kemenperin

Industri Knalpot Asal Purbalingga Raih Pendapatan Rp138 Miliar, Nempel di Honda hingga Mercedes-Benz?

Digunakan di Mobil Honda hingga Mercedes-Benz, Industri Knalpot Asal Purbalingga Raih Omzet hingga Rp138 Miliar 

PIKIRAN RAKYAT - Satu lagi produksi otomotif lokal Indonesia bikin bangga. Kebanggaan kali ini hadir dari industri knalpot asal Purbalingga yang merupakan salah satu bentuk dari potensi industri kecil dan menengah (IKM) masyarakat.

Knalpot yang menjadi ikon khas dari daerah Purbalingga disebut menghasilkan nilai produksi dengan angka yang cukup besar.

Sentra pembuatan knalpot di purbalingga mencatatkan angka nilai produksi mencapai Rp138,7 miliar.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemnperin, Reni Yanita menyatakan sejarah perjalanan sentra industri knalpot Purbalingga sudah berjalan sejak lama.

Baca Juga: Ridwan Kamil Bersuara Soal Kecelakaan Maut di Bekasi, Perusahaan Besar Ditegur Gubernur Jabar

“Sejarah industri knalpot Purbalingga dimulai di Dusun Pesayangan Purbalingga. Pada 1950-an, dusun ini mulanya dikenal sebagai pusat kerajinan logam seperti perkakas dapur dan gamelan. Kemudian pada 1977, salah satu pengrajin logam di Purbalingga mulai membuat knalpot, dan permintaannya terus meningkat,” tuturnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Kementerian Perindustrian, Rabu 31 Agustus 2022.

Pada 1980, pemasaran knalpot Purbalingga menjangkau beberapa kota di Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Kemudian sekitar tahun 1990-an, industri kerajinan knalpot mengalami perkembangan yang pesat hingga terjadi perluasan pasar ke wilayah Kembaran Kulon, Galuh, Patemon, Mrebet, Gembong, Wirasana, hingga Babakan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat