kievskiy.org

Industri Manufaktur Positif, Pakar Sebut Indonesia Tidak Ada Deindustrialisasi

Foto : Produksi mobil di pabrik Toyota Indonesia untuk yang akan di ekspor / Wow!! Toyota Indonesia Berhasil Ekspor 213.901 Unit Kendaraan T-Brand ke 100 Negara
Foto : Produksi mobil di pabrik Toyota Indonesia untuk yang akan di ekspor / Wow!! Toyota Indonesia Berhasil Ekspor 213.901 Unit Kendaraan T-Brand ke 100 Negara

PIKIRAN RAKYAT - Industri manufaktur di Indonesia diklaim menunjukan kinerja positif dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini mampu memberikan kontribusi terhadap pada perekonomian Indonesia.

Seiring kinerja positif tersebut, diharapkan dapat menjadi modal untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan orientasi ekspor.

Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (LPEM FEB) Universitas Indonesia Kiki Verico mengungkapkan, kondisi yang tersebut jutsru menjadi angin segar bagi industri manufaktur nasional, dan menepis anggapan adanya fase deindustrialisasi.

"Indonesia saat ini tidak bisa disebut deindustrialisasi. Deindustrialisasi itu dialami oleh negara yang sudah mencapai tahap advanced manufacturing atau maju manufakturnya lalu menurun (sunset) dan mulai digantikan negara lain yg manufakturnya baru take-off (sunrise)," ungkapnya, Sabtu, 30 Maret 2024.

Kiki menjelaskan kementerian lain perlu mendukung langkah yang dijalankan oleh Kementerian Perindustrian untuk memperkuat sektor manufaktur. Sebab ia mengatakan ekspor bisa ditingkatkan dan dapat memberikan sumbangan lebih besar bagi perekonomian nasional.

"Jadi, bagaimana kita menarik investasi masuk kemudian meningkatkan ekspor. Nah, di sini peran Kemenperin bersama Kemendag, dan Kementerian Investasi (BKPM) harus harmonis, termasuk kebijakannya. Jangan sampai kebijakan perindustrian mendukung industri, sedangkan perdagangan dan investasi nya tidak, kan repot," katanya.

Memberikan Kontribusi PDB Terbesar

Sektor manufaktur disebut menjadi penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sepanjang tahun 2023 industri manufaktur mencatatkan kinerja yang impresif dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Hal ini bisa dilihat dari Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia pada kuartal IV-2023 yang mencapai 51,20 persen atau masih berada di zona ekspansi.

Angka tersebut senada dengan data yang dirilis S&P Global yang menunjukkan sektor manufaktur berada dalam level ekspansi di atas level 50 sepanjang 30 bulan berturut-turut. Hanya dua negara yang mampu mencatat prestasi tersebut yaitu Indonesia dan India.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat