PIKIRAN RAKYAT - Pabrik Handal Motor Indonesia di Pondok Ungu, Bekasi, dulunya diketahui memproduksi mobil Hyundai. Tapi kini, mereka sudah tak produksi mobil jenama Korea Selatan itu lagi.
Handal memutuskan untuk putus komitmen dengan Hyundai. Kini, Handal motor fokus memproduksi mobil-mobil dari China.
Terakhir kali Handal memproduksi mobil Hyundai adalah tahun 2023. Mereka memproduksi produksi lokal untuk Hyundai H-1.
"Hyundai H-1 sejak 2009 produksi di sini. Tapi tahun 2020 memang sudah tidak dengan Hyundai lagi. Cuman sampai akhir tahun 2023, kita masih diberi lisensi untuk produksi H-1 dan diekspor sampai ke Thailand," ungkap Presiden Direktur PT Handal Motor Indonesia, Denny Siregar beberapa waktu lalu.
Fokus Mobil China
Kini Handal Motor mulai fokus memproduksi mobil-mobil China. Setelah sebelumnya memproduksi mobil-mobil Chery, kini Handal kembali menjadi fasilitas produksi PT Neta Auto Indonesia.
Neta memutuskan untuk produksi mobil listriknya, Neta V II di pabrik PT Handal Indonesia Motor.
“Hari ini, NETA resmi memulai tahap awal produksi massal mobil listrik kami yaitu NETA V-II secara CKD. Kami berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia, PT Handal Indonesia Motor, serta partner dan rekan-rekan yang telah mendukung upaya kami dalam berkomitmen menghadirkan mobil listrik dengan teknologi canggih, premium, dan berkualitas secara lokal,” kata Co-founder & Co-President of Neta Auto, Kong FanLong.
Kegiatan produksi dimulai dengan kegiatan signing ceremony yang menandai kerja sama strategis antara PT NETA Auto Indonesia dengan PT Handal Indonesia Motor. Penandatanganan tersebut menjadi simbol komitmen kedua belah pihak dalam menghadirkan kendaraan listrik berkualitas tinggi dengan sentuhan produksi lokal.
Acara dilanjutkan prosesi peresmian produksi dengan memperlihatkan proses perakitan mobil listrik NETA V-II secara simbolis, dari tahap awal hingga tahap akhir.
“Pencapaian ini menjadi langkah konkret NETA, dalam memenuhi regulasi pemerintah terkait penggunaan komponen lokal, serta mendorong perkembangan industri komponen dalam negeri,” ucap FanLong kembali.