kievskiy.org

Diminta Tutup Pabrik Demi Sukseskan Boikot Produk Prancis, Penjualan Renault Ternyata Laris di Turki

MOBIL listrik Renault Zoe
MOBIL listrik Renault Zoe /Instagram.com/@meandmyzoe Instagram.com/@meandmyzoe

PIKIRAN RAKYAT - Beberapa waktu lalu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan diminta untuk segera menutup pabrik dan produksi Renault yang ada di Turki.

Ini diminta oleh masyarakat demi ikut program boikot produk Prancis yang disebabkan pernyataan kontroversial sang presiden Emmanuel Macron pada Oktober 2020 lalu.

Tetapi nampaknya, Erdogan tidak bisa sebegitu mudahnya untuk menutup pabrik Renault yang ada di Turki.

Baca Juga: Jadwal MotoGP di Bulan November 2020, 3 Race Terakhir yang Jadi Penentuan Jawara

Pasalnya, merek mobil asal Prancis tersebut memegang angka penjualan yang cukup besar bagi negara Turki.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari DW, mereka mobil Prancis merupakan salah satu produsen otomotif yang memiliki tingkat penjualan tertinggi di Turki.

Bagi Renault sendiri, Turki merupakan pasar otomotif yang potensial karena memiliki penjualan terbesar kedelapan secara global.

Baca Juga: Daftar Mobil Prancis yang Dijual di Indonesia, Termurah Mulai Rp 100 Jutaan

Hal ini belum ditambah fakta bahwa Renault memiliki fasilitas produksi mobil yang cukup besar di negara tersebut.

Tercatat bahwa pabrik Renault di Turki ini bisa memproduksi 400 ribu lebih mobil setiap tahunnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat