kievskiy.org

Parameter UN Perlu Dievaluasi

JAKARTA,(PR).- Parameter Ujian Nasional (UN) masih perlu dievaluasi. Meskipun sudah tidak lagi menjadi penentu kelulusan, namun parameter UN sebagai salah satu penentu masuk Perguruan Tinggi dinilai masih membebani siswa.

Hal ini juga berdampak pada masih munculnya upaya-upaya kecurangan yang dilakukan dalam menghadapi UN, terutama ujian nasional berbasis kertas pensil (UNKP). Salah satunya adalah masih beredarnya kunci jawaban soal ujian, yang belum diketahui kebenarannya. 

“Sepanjang UN masih digunakan untuk parameter lain selain pemetaan, maka potensi kecurangan akan terus terjadi. Setiap anak dan orangtua masih menginginkan bisa diterima di sekolah atau Perguruan Tinggi Favorit,” ujar Retno Listyarti, Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) di Jakarta, Selasa, 5 April 2016.

Posko Pengaduan UN yang dibuka FSGI hingga hari kedua menerima total 19 laporan dari berbagai daerah. Laporan tersebut berasal dari Jakarta, Surabaya, Bogor, Tanjung Redeb (Berau), Kota Palu, Mamuju, Kota Medan, Lampung, hingga Pekalongan.

Lima diantara laporan tersebut berkaitan dengan kunci jawaban soal ujian. Meskipun begitu, jumlah laporan UN yang diterima Posko UN-FSGI, diakui Retno menurun drastis jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Seperti diketahui, UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan sekolah. Meski begitu, nilai UN dan juga nilai integritas UN masih menjadi salah satu faktor pertimbangan oleh Perguruan Tinggi dalam seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat