kievskiy.org

Siswa Ditolak, Warga Marah dan Gembok Pagar Sekolah

WAKIL Bupati Karawang Jimmy Ahmad Zamakhsyari membongkar paksa gembok sekolah SMK 1 Rengasdengklok yang disegel warga yang siswa titipannya tidak diterima bersekolah di sana, Selasa 26 Juli 2016.*
WAKIL Bupati Karawang Jimmy Ahmad Zamakhsyari membongkar paksa gembok sekolah SMK 1 Rengasdengklok yang disegel warga yang siswa titipannya tidak diterima bersekolah di sana, Selasa 26 Juli 2016.*

KARAWANG, (PR).- Puluhan warga yang mengaku warga Rengasdengklok geram karena kerabat mereka tidak diterima bersekolah di SMK Negeri 1 Rengasdengklok. Hal itu berujung pengembokkan pagar sekolah oleh warga yang marah. Sedikitnya 170 pelajar didaftarkan secara paksa untuk bisa masuk ke SMK tersebut. Namun karena sudah kehabisan bangku kosong, sekolah tidak sanggup lagi menampung siswa tersebut. Salah seorang guru yang enggan disebutkan namanya mengaku ketakutan saat puluhan warga datang ke sekolah. "Saya jaga murid-murid saja khawatir ada kerusuhan saya takut murid ada yang jadi korban," katanya di SMK 1 Rengasdengklok, Selasa 26 Juli 2016. Wakil Bupati Karawang Jimmy Ahmad Zamakhsyari, saat menerima laporan itu, langsung mendatangi lokasi. Dia terpaksa membongkar gembok yang terpasang pada pagar sekolah. "Ini mana kuncinya? Siapa yang mengunci dan menggembok? Kalau tidak ada, saya akan hancurkan saja," katanya dengan nada tinggi. ‪Setelah gerbang dibuka paksa, Jimmy mengajak sejumlah perwakilan warga berunding agar kejadian yang terus berulang setiap tahun tersebut tidak terjadi lagi.‬ ‪Kepala SMKN 1 Rengasdengklok Wawan Cakra mengatakan, sudah tidak dapat menerima siswa yang didaftarkan sejumlah warga tersebut dengan alasan ruangan dan jumlah pengajar yang tidak mencukupi.‬ ‪"Kami sudah menghitung jumlahnya sehingga hanya dapat menampung 520 orang. Apalagi saat ini harus satu shift kelas hingga pukul 3 sore. Kalau dipaksakan, harus ada dua shift kelas," ujarnya. Di lain pihak, warga juga menuding sekolah berlaku tidak adil karena lebih banyak menerima pelajar dari luar Karawang. Namun hal tersebut segera dibantah Wawan yang menyatakan hanya menerima 52 siswa yang berada dari luar Karawang.‬ ‪Dalam perundingan, warga tetap bersikap keras untuk meminta inginagar 170 siswa masuk di SMKN 1 Rengasdengklok dengan menambah kelas baru meski Wakil Bupati menawarkan untuk dimasukkan ke sejumlah sekolah yang kekurangan kelas seperti SMKN 1 Batujaya dan SMAN 1 Rawamerta.‬ ‪"Kami berterima kasih dengan sarannya tetapi kami meminta pertimbangan kepada Pak Wabub, kalau misalnya ke sekolah lain terlalu jauh," ujar salah seorang warga. ‪Kondisi perdebatan sempat panas. Warga yang berkumpul terus berteriak meminta kepala sekolah tersebut turun.‬. ‪Dari perundingan, diputuskan jika akan ada tambahan 2 atau 3 orang wiswa pe rkelasnya.‬ "Tentu tidak akan diterima semuannya. Sekarang teserah kalian. Tolong bapak komite, Kapolsek, dan Danramil mendampingi tokoh masyarakat bahwa sekolah menerima 2 atau 3 orang perkelasnya. Itu sudah kebijakan, tidak adalagi ribut-ribut lagi," ucapnya.‬ ‪Putusan kepala sekolah untuk tidak menambah kelas atau murid terlalu banyak tersebut, kata Jimmy, ada banyak sisi positifnya yaitu guna menghasilkan kualitas SDM yang baik.‬***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat