kievskiy.org

Indonesia-Belanda Bahas Kualitas Pendidikan

JAKARTA, (PR).- Pemerintah Indonesia dan Belanda saling mendukung untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan pendidikan. Di tingkat sekolah menengah, kedua negara sepakat untuk memperkuat kerjasama kebudayaan dan pendidikan kejuruan. Di tingkat pendidikan tinggi, para peneliti, dosen, dan mahasiwa dari kedua negara di antaranya akan melakukan riset bersama. Langkah konkret dari penguatan kerja sama tersebut secara komprehensif dibahas dalam pertemuan The 1st Indonesia-Netherlands Joint Working Group (JWG) on Higher Education and Science (HES), di Kantor Kemenristekdikti dan Kemendikbud, Jakarta, Senin, 13 Januari 2017. Peresmian pertemuan itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda Mariëtte Bussemaker. Beberapa topik penting yang dibahas dalam JWG ini yakni bagaimana langkah kedua negara dalam mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas bagi dunia. Bagi Indonesia, peningkatan kapasitas SDM menjadi sangat penting untuk memaksimalkan bonus demografi 2020. Selain itu melalui pertukaran pelajar dan beasiswa, bonus demografi juga harus didukung pengembangan dan penilaian kurikulum. Menristekdikti Mohamad Nasir mengaku akan menugaskan tim khusus yang tergabung dalam kerjasama tersebut. Terutama tim yang merumuskan mekanisme pendanaan gabungan untuk peningkatan kapasitas (beasiswa bagi pelatihan dan gelar), program double/joint degree dan aktivitas riset bersama. Ia menjelaskan, jumlah mahasiswa Indonesia di Belanda saat ini sekitar 1.600 orang, kedua terbanyak setelah Inggris. “Dengan adanya kerjasama ini, ke depan Belanda akan lebih menjadi pilihan. Prioritas program studinya sendiri meliputi maritim, teknologi informasi, kesehatan dan obat, lalu water management. Belanda sangat hebat soal ini (water management). Kemudian politeknik di Indonesia juga akan didorong untuk bekerjasama dengan Belanda sehingga para dosen dan lulusannya nanti tidak hanya mengantongi ijazah saja tapi juga sertifikat, bahkan sertifikat internasional,” katanya. Nasir menegaskan, Indonesia dan Belanda akan sama-sama diuntungkan oleh kerjasama tersebut. Menurut dia, kolaborasi pada bidang pendidikan sangat bermanfaat untuk peningkatan kapasitas bilateral di area-area prioritas dan pengembangan hubungan jaringan personal. “Joint research akan dibangun berbasis jaringan, kerjasama dan agenda riset yang sudah ada di kedua negara serta kebutuhan sosial dan politik. Termasuk mengenai pendanaan sinergis. Tanpa kemampuan dalam pendanaan, program-program bilateral ini tidak akan dapat terealisasi,” ujarnya. Mendikbud Muhadjir Effendy menuturkan, Belanda merupakan mitra strategis Indonesia di wilayah Eropa. Hubungan masa lalu yang panjang antara Indonesia dan Belanda memberikan pengaruh dalam berbagai hal termasuk kebudayaan. “Kedua negara memiliki keunggulan masing-masing yang dapat dikembangkan. Belanda memiliki keunggulan dalam bidang pengelolaan museum dan arsip sedangkan Indonesia kaya akan keanekaragaman tradisi dan budaya,” katanya. Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda Mariëtte Bussemaker mengatakan, JWG adalah konsekuensi dari kesepakatan bilateral yang telah ditandatangani tahun lalu. Hasil dari berbagai aktivitas kerjasama ini nantinya akan didiseminasikan melalui berbagai konferensi, seminar, simposium, pameran dan kegiatan lain. “Saya berharap JWG dapat memformulasikan prioritas-prioritas yang harus dilakukan. Kita harus dapat membuat pilihan yang tepat dan berkualitas. Hal ini sangat penting, untuk menghubungkan aktivitas-aktivitas apa saja yang dilakukan di Belanda dan Indonesia,” ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat