kievskiy.org

Universitas Muhammadiyah Surakarta Terapkan Program e-Learning

Dr. Waluyo Adi Siswanto dari UTHM Malaysia menjelaskan program e-learning di Malaysia pada seminar di UMS.*
Dr. Waluyo Adi Siswanto dari UTHM Malaysia menjelaskan program e-learning di Malaysia pada seminar di UMS.*

SOLO, (PR).- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) membuka Program Studi Pendidikan Jarak Jauh dengan sistem Massive Open Online Courses (MOOC), sama dengan yang telah digunakan banyak negara, seperti Amerika Serikat, Australia, Malaysia dan lain-lain. Program UMSdx berbasis internet dengan situs Edx.ums.ac.id yang bisa diakses secara gratis bagi semua orang, terutama para pekerja, pelajar, mahasiswa dan sebagainya, bertujuan untuk memperluas akses jaringan pendidikan sekaligus membranding UMS sebagai perguruan tinggi Islam yang berkarakter dan berkualitas. Gunawan Ariyanto, PhD dari Lembaga Pengembangan dan Publikasi Buku Ajar, UMS, mengungkapkan hal itu menjelang peluncuran program tersebut, di Rektorat Gedung Siti Walidah, kampus Pabelan, Kartasura, Selasa, 21 Maret 2017. "Untuk mendukung program tersebut, akan dihadirkan 30 buku ajar yang bisa diakses peserta kursus. Semua materi beserta dosen yang bisa berinteraksi secara langsung, dapat ditarik ke program MOOC. Akses tersebut terbuka secara online dan bisa dilakukan siapa saja, termasuk mereka yang sudah bekerja," katanya di depan peserta Seminar Implementasi e-Learning, yang dihadiri Prof. Dr. Mak Chai (Asia e-University Malaysia) dan Prof. Dr. Intan Ahmad (Dir. Belmawa Kemenristek Dikti). Sambil memaparkan implementasi e-learning di beberapa negara, Gunawan menyatakan, dalam program MOOC ada interaksi secara langsung antara dosen dengan peserta kursus. Dalam penerapan program seperti kuliah biasa, termasuk pembagian alokasi waktu pembelajaran, waktu tes dan sebagainya. "UMS mengembangkan program belajar jarak jauh dalam rangka branding. Namun, manfaat dari program ini adalah untuk peningkatan pembelajaran, terutama di lingkungan sivitas akademika UMS," jelasnya. Dr. Waluyo Adi Siswanto dari Universiti Tun Husein Onn (UTHM) Malaysia, menjelaskan, program pembelajaran jarak jauh sudah diterapkan di banyak universitas Negeri Jiran itu. Menurut dia, pengembangkan program karena karakteristik pendidikan di Malaysia fleksibel, meliputi interdisiplin, menjangkau antar-universitas lokal maupun global, serta mengakomodasi mahasiswa dan dinamika staf. "Saat ini di Malaysia ada 20 universitas negeri yang memberdayakan program MOOC," tuturnya. Dalam seminar itu, Direktur Belmawa, Kemenristek Dikti, Prof. Dr. Intan Ahmad, menyatakan, program pembelajaran jarak jauh tidak menyalahi ketentuan undang-undang. Namun belum semua program dapat dilakukan dalam pembelajaran jarak jauh, di antaranya bidang kesehatan dan vokasi, serta program doktor dan magister belum bisa diterapkan dalam pembelajaran jarak jauh.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat