kievskiy.org

20 Tunanetra Bersiap Mendaki Gunung Papandayan

BANDUNG, (PR).- Sebanyak 20 tunanetra mengikuti pelatihan menjelang pendakian ke Gunung Papandayan bersama Pioneer of Adventure and Rescue Association (Pantera) Universitas Padjadjaran. Pantera Unpad menggelar "Ekspedisi Netra" yakni kegiatan mendaki untuk tunanetra yang akan digelar bertepatan pada hari Disabilitas Internasional, 3 Desember 2017 mendatang.

Pendakian tunanetra ke Gunung papandayan setinggi 2.665 mdpl di Kabupaten Garut ini disebut merupakan yang pertama di Indonesia.

"Ekspedisi pendakian Gunung Papandayan untuk tunanetra ini merupakan kegiatan perdana di Indononesia. Namun ekspedisi macam ini pernah ada di gunung Everest. Pantera menjadikannya sebagai rujukan untuk kegiatan Ekspedisi Netra ini," kata Ketua PANTERA Arif, di Bandung, Minggu, 29 Oktober 2017.

Seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Arif mengatakan kegiatan ini adalah sebagai upaya mewujudkan cita-cita para penyandang disabilitas yang ingin melakukan pendakian gunung seperti orang lain.

"Kami berusaha bersama-sama mewujudkan mimpi teman-teman tunanetra untuk mendaki gunung. Dan ini akan jadi kegiatan yang pertama. Di mana nanti akan jadi kegiatan rutin," kata dia.

Pantera merupakan organisasi pecinta alam di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unpad. Pantera bekerja sama dengan Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kabupaten Bandung. Organisasi tersebut menyediakan atletnya dan Pantera yang mendampinginya.

Arif mengatakan kegiatan ini sudah disiapkan sejak Januari 2017 lalu, dan hari ini adalah jadwal pelatihan bagi para peserta.

Ada dua hal yang jadi catatan Arif dalam ekspedisi pendakian untuk tunanetra ini, yakni petama adalah penanganan khusus dan yang kedua adalah pendampingan.

"Untuk pelatihan sekarang meliputi pelatihan fisik, teknik, dan juga pengenalan alat, teknik ketangkasan, teknik berjatuh," lanjutnya. Selain itu, pelatihan ini akan digelar lagi bulan depan, dan akan dilakukan penggodokan lebih lanjut di hari dekat jadwal pendakian.

Sementara itu salah seorang peserta ekspedisi Rahmat, mengaku senang dengan kegiatan ini. Alasan ingin mengikuti kegiatan ini adalah untuk menambah pengalamannya, karena sebelumnya ia mengaku belum pernah mendaki gunung.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat