kievskiy.org

Unpas Bantu Pengembangan Usaha Rajut di Bandung

BANDUNG, (PR).- Kampoeng Rajoet Kota Bandung mulai dikenal sebagai destinasi wisata  yang semula dikenal dengan sebutan sentra Rajut Binong.

Barang rajutan merupakan salah satu produk hasil industri yang tersebar di beberapa RW di Binongjati, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung itu. Di sana, terdapat 293 unit usaha pengrajin dengan nilai investasi 31.366 miliar.

Kapasitas produksinya mencapai  984.426 lusin per tahun dan menyediakan lapangan kerja bagi 2.143 orang. Beberapa produknya masuk menembus pasar internasional dan memiliki potensi untuk dikembangkan. Namun, para pelaku usahanya masih dihadapkan dengan permasalahan internal maupun ekternal.

Menyikapi hal itu, Universitas Pasundan bergerak mengatasinya melalui Tim Pelaksana Pengembagan usaha Rajut. Tiga Program Studi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan Universitas Pasundan yaitu Ilmu Komunikasi, Ilmu Adminitrasi Bisnis, dan Adminitrasi Negara berkolarborasi dalam tim tersebut.

Dalam upayanya melakukan pengembangan usaha rajut, mereka menggunakan beberapa metode pendekatan meliputi pelatihan, bimbingan teknis, pendampingan dan fasilitasi usaha pada beberapa pemilik usaha.  Program ini merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarkat (PKM) FISIP Unpas dan DRPM Kemenristek Dikti.

Program kemitraan Masyarakat ini dimulai sejak April 2018 sampai Desember 2018 dalam wujud penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha dalam proses produksi, organisasi, manajemen,  komunikasi pemasaran, perenanaan bisnis, dan kemitraan dengan usaha. 

Tujuan dari program ini adalah untuk mengembangkan usaha rajut di Kampoeng Rajoet melalui peningkatan aset dan omset serta menjadi usaha unggulan dan  destinasi wisata di Kota Bandung.***   

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat