kievskiy.org

Pemilihan Rektor Unpad yang Pertama setelah Berstatus PTNBH

(Dari kanan ke kiri) Dr. Sunarto sebagai Moderator, Sekretaris Majelis Wali Amanat Universitas Padjadjaran Prof. Erri Megantara, Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unpad Prof. Diana Harding, dan Wakil Ketua PPR Prof. Yanyan M Yani pada konferensi pers Pemilihan Rektor Unpad Periode 2019-2024 di Gedung Rektorat Unpad, Jalan Dipatiukur Bandung, Rabu, 25 Juli 2018 lalu.*
(Dari kanan ke kiri) Dr. Sunarto sebagai Moderator, Sekretaris Majelis Wali Amanat Universitas Padjadjaran Prof. Erri Megantara, Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unpad Prof. Diana Harding, dan Wakil Ketua PPR Prof. Yanyan M Yani pada konferensi pers Pemilihan Rektor Unpad Periode 2019-2024 di Gedung Rektorat Unpad, Jalan Dipatiukur Bandung, Rabu, 25 Juli 2018 lalu.*

BANDUNG, (PR).- Universitas Padjadjaran segera menggelar pemilihan rektor periode 2019-2024. Ini merupakan pemilihan rektor pertama setelah Unpad berstatus sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH). Kandidat rektor terbuka luas bagi masyarakat, bukan hanya dari kalangan internal Unpad. 

Sekretaris Majelis Wali Amanat (MWA) Unpad Erri Megantara menjelaskan, ada perubahan mekanisme pemilihan Rektor Unpad periode 2019-2024 ini. Rektor Unpad tidak lagi dipilih oleh Senat, melainkan oleh MWA.  "Kalau dulu calonnya dari internal, kalau sekarang menjaring kandidat dari luar Unpad juga. Persyaratan yang harus dipenuhi sama," kara Erri kepada "PR", Rabu, 25 Juli 2018.

Mereka yang berminat mendaftarkan diri sebagai calon Rektor Unpad harus berpendidikan minimal S3 dan mempunyai jabatan sebagai lektor kepala. Calon rektor juga harus berusia kurang dari 60 tahun saat pelantikan. "Selain juga persyaratan umum lain seperti memiliki wawasan dan integritas," ujar Erri.

Ia menegaskan, baik calon dari internal maupun luar Unpad mempunyai kesempatan yang sama terpilih sebagai Rektor Unpad. Sebab pemilihan dilakukan oleh MWA yang terdiri dari unsur Senat Akademik,perwakilan tenaga kependidikan, masyarakat, alumni, mahasiswa, dan menteri.

Apapun latar belakangnya, MWA berharap rektor terpilih nantinya bisa menjalankan rencana strategis Unpad yang sudah ditetapkan. "Menjadi universitas kelas dunia pada 2026. Sejauh mana dia bisa menciptakan itu, bagaimana manajerialnya. Sebab orang pintar kan belum tentu bisa memimpin," tutur Erri.

Ia juga berharap masyarakat bisa turut serta dalam proses pemilihan ini. Jika masyarakat mengetahui rekam jejak kandidat bisa menyampaikan langsung kepada MWA. Nantinya MWA akan menggelar sidang tertutup untuk memilih Rektor Unpad. Erri berharap pemilihan itu bisa tercapai melalui musyawarah mufakat. "Kalau tidak tercapai, baru kami adakan voting," ujar Erri.

Berkualitas

Panitia Pemilihan Rektor Unpad telah menetapkan tahapan pemilihan yang dimulai dengan penjaringan bakal calon pada 6 Agustus hingga 27 Agustus 2018. Pada tanggal tersebut juga langsung dilakukan seleksi administrasi.

Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unpad Diana Harding mengatakan, calon yang lolos seleksi administrasi akan melaksanakan pemeriksaan kesehatan pada 31 Agustus sampai 6 September.  Selanjutnya, bakal calon rektor akan menjalani uji kompetensi pada 3-17 September. Selanjutnya, panita akan menetapkan dan mengumumkan calon rektor pada 17 September. Setelah itu, tahap pemilihan dan penetapan Rektor Unpad dilaksanakan pada 18 September - 11 Oktober. Puncaknya, rektor terpilih akan dilantik pada 2 April 2019.

"Kami sudah bekerja keras, semoga nantinya bisa mendapatkan rektor yang berkualitas, yang bisa memajukan Unpad sehingga bisa bersaing di kancah internasional," tutur Diana.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat