kievskiy.org

Minim Peneliti, Hasil Riset di Bidang Kesehatan Rendah

JAKARTA, (PR).- Hasil riset inovasi pada bidang kesehatan dan obat-obatan masih minim. Hal tersebut terjadi karena Indonesia masih kekurangan peneliti pada bidang tersebut, baik secara kualitas maupun kuantitas.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menuturkan, pada tahun depan, riset bidang kesehatan dan obat-obatan mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Tujuan itu sesuai dengan rencana jangka panjang rencana induk riset nasional (RIRN) hingga 2045. 

Ia menuturkan, kesenjangan antara penelitian dan pemanfaatan hasil riset untuk masyarakat masih lebar. Banyak hasil riset yang sulit diproduksi massal oleh pihak industri.

Menurut dia, penelitian bidang kesehatan dan obat-obatan Indonesia masih yang terendah dibandingkan negara anggota ASEAN.

“Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa, dan ekonomi berbasis penelitian dan inovasi tidak dapat dihindari lagi. Penelitian bidang kesehatan dan obat-obatan manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat dari berbagai kalangan,” ujar Nasir di Kantor Kemenristekdikti, Jakarta, Rabu 7 November 2018.

Ia menegaskan, para peneliti Indonesia harus berusaha untuk terus menciptakan inovasi yang mendukung pembangunan nasional secara keseluruhan.  Sebuah penelitian harus diarahkan untuk menghasilkan sesuatu yang dapat merespons cepat kebutuhan masyarakat.  

“Salah satunya pada bidang kesehatan dan obat-obatan. Bidang ini masuk dalam 10 bidang prioritas RIRN. Program Novartis Young Innovators Camp (NYIC) seperti ini sesuai dengan RIRN. Untuk meningkatkan dan meningkatkan keterampilan inovasi talenta muda,” katanya.

Ia berharap, perusahaan farmasi terkemuka di dunia, seperti Novartis menghadirkan sebuah program manajemen pengembangan untuk melahirkan generasi muda yang kompeten dalam memajukan sistem kesehatan Indonesia.

Presiden Direktur Novartis Indonesia Jorge Wagner mengatakan, kesehatan merupakan faktor terpenting dalam kemajuan sebuah bangsa. Ia berjanji, Novartis Indonesia akan mengembangkan industri kesehatan yang mengacu pada RIRN.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat