kievskiy.org

Mutu Mahasiswa Seleksi Mandiri Sama dengan SBMPTN

PELAKSANA Tugas Rektor Unpad Rina Indiastuti (kiri) dan Kepala Kantor Informasi Publik Unpad Syauqy Lukman pada Silaturahmi Ramadan yang digelar di Gedung UTC Unpad, Jalan Ir. H. Djuanda, Kota Bandung, Jumat 25 Mei 2019.*/ CATUR RATNA WULANDARI/PR
PELAKSANA Tugas Rektor Unpad Rina Indiastuti (kiri) dan Kepala Kantor Informasi Publik Unpad Syauqy Lukman pada Silaturahmi Ramadan yang digelar di Gedung UTC Unpad, Jalan Ir. H. Djuanda, Kota Bandung, Jumat 25 Mei 2019.*/ CATUR RATNA WULANDARI/PR

BANDUNG, (PR).- Pelaksana Tugas Rektor Universitas Padjadjaran Rina Indiastuti menjamin mutu proses seleksi ujian mandiri sama dengan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Bahkan seleksi mandiri menjadi kesempatan untuk menjaring calon siswa dengan mutu lebih baik.

"Seleksi mandiri harus menuju mutu dengan standar yang sama," kata Rina kepada wartawan pada Silaturahmi Ramadan yang digelar di Gedung UTC Unpad, Jalan Ir. H. Djuanda, Kota Bandung, Jumat 25 Mei 2019.

Ia mengatakan, hasil Ujian Tertulis Berbasis Komputes (UTBK) yang digunakan saat SBMPTN akan dipakai dalam seleksi mandiri. Namun Unpad akan memberi kesempatan bagi calon mahasiswa yang tidak mempunyai hasil UTBK bisa mengikuti seleksi mandiri.

"Yang boleh ikut UTBK kan yang lulusnya dua tahun lalu, kalau seleksi mandiri nanti tiga tahun juga boleh," katanya.

Rina mengatakan, bagi yang belum mempunyai hasil UTBK bisa mengikuti tes semacam UTBK yang akan menjadi instrumen seleksi. Ia menambahkan, seleksi mandiri ini menjadi peluang untuk meningkatkan mutu calon mahasiswa yang akan diterima. Sehingga nantinya akan diberlakukan ketentuan tambahan, misalnya kemampuan bahasa asing melalui TOEFL.

"Nanti secara jelas dan lengkapnya akan buat rilisnya tersendiri," ujarnya.

Ia menjelaskan, Unpad menerima mahasiswa baru melalui tiga jalur, yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), SBMPTN, dan seleksi mandiri. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinngi memberi kesempatan bagi PTN untuk menjaring mahasiswa baru dari jalur lain, selain SNMPTN dan SBMPTN.

SNMPTN tetap dilakukan karena ada pengalaman yang bagus saat PTN menerima mahasiswa baru dari jalur undangan. Jalur ini menggunakan nilai rapor sebagai acuan. 

Sementara SBMPTN menggunakan seleksi bersama secara nasional. Seleksinya menggunakam nilai UTBK yang digelar oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). 

Tahun ini kuota SBMPTN lebih besar dibanding tahun lalu, sementara kuota SNMPTN justru dikurangi. Menurut Rina, hal ini karena tingkat kemampuan mahasiswa mempertahankan prestasi di bangku pendidikan tinggi dari jalur SBMPTN lebih baik.

"Kemudian, Rektor diperbolehkan mengadakan seleksi sendiri untuk afirmasi masyarakat di daerahnya. Pemerintah mengatur kuotanya maksimal 30 persen. PTN di daerah jadi bisa memberi kesempatan masyarakat di daerahnya," tuturnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat