kievskiy.org

Delapan Prodi Baru Sarjana Terapan di Unpad, Ini Detailnya

PELAKSANA Tugas Rektor Universitas Padjadjaran Rina Indiastuti (kanan) dan Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Syauqy Lukman saat jumpa pers di Executive Lounge Unpad Jalan Dipatiukur Kota Bandung, Kamis, 27 Juni 2019.
PELAKSANA Tugas Rektor Universitas Padjadjaran Rina Indiastuti (kanan) dan Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Syauqy Lukman saat jumpa pers di Executive Lounge Unpad Jalan Dipatiukur Kota Bandung, Kamis, 27 Juni 2019.

BANDUNG, (PR).- Universitas Padjadjaran tahun ini membuka delapan program studi baru Sarjana Terapan (D4). Langkah ini sebagai jawaban atas kebutuhan industri akan tenaga kerja siap pakai.

Delapan prodi baru itu ialah Akuntansi Sektor Publik (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Bisnis Internasional (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Pemasaran Digital (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Teknologi Industri Kimia (Fakultas Matematika dan Imu Pengetahuan Alam), Agroteknopreneur (Faperta, Fapet, FTIP, FPIK), Bisnis Logistik (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Kearsipan Digital (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), dan Pariwisata Bahari (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan).

Prodi baru itu menggenapi prodi sarjana terapan yang sudah ada di Unpad. Yaitu Prodi Kebidanan (Fakultas Kedokteran), Akuntansi Perpajakan (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Administrasi Publik (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Bahasa dan Budaya Tiongkok (Fakultas Ilmu Budaya), serta Manajemen Produksi Media (Fakultas Ilmu Komunikasi).

Pelaksana Tugas Rektor Universitas Padjadjaran Rina Indiastuti mengatakan, sarjana terapan atau jalur vokasi ini dibuka karena adanya kebutuhan dari dunia industri akan sarjana terapan yang lebih aplikatif. 

"Prodi yang dibuka salah satunya berbasis digital untuk merespons Revolusi Industri 4.0. Selain itu, prodi lainnya untuk merespons pula potensi Jawa Barat yang besar seperti potensi pertanian sehingga dibuka agroteknopreneur," tuturnya kepada wartawan di Executive Lounge Unpad Jalan Dipatiukur, Kamis, 27 Juni 2019. 

Jurusan vokasional ini juga dibuka atas kerja sama dengan industri. Diharapkan, lulusannya bisa memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang siap bekerja. 

Oleh karenanya, kata Rina, kegiatan praktik di jurusan vokasi bisa lebih banyak dibandingkan sarjana akademik. Lulusannya disiapkan memiliki keterampilan dan keahlian yang dibuktikan dengan sertifikasi.

Ia mengatakan, jika dilihat secara umum di Indonesia, jumlah prodi jalur vokasi memang tidak sampai 20 persen. Namun, jumlahnya terus meningkat setiap tahun. Rina mengatakan, penambahan jurusan vokasi perlu kesiapan matang. Misalnya menyiapkan kerja sama dengan industri, menyiapkan laboratorium, dan sebagainya.

Diampu praktisi profesional

Rina menambahkan, prodi sarjana terapan di Unpad akan diampu oleh dosen dan instruktur yang mempunyai pengalaman praktis. Unpad menggandeng praktisi-praktisi melalui penyetaraan, yaitu program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat