kievskiy.org

Pentingnya Mendampingi Warga Desa Agar Siap Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0

 SEORANG warga menjemur opak di Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat, 9 Agustus 2019.*/SATIRA YUDATAMA/PR
SEORANG warga menjemur opak di Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat, 9 Agustus 2019.*/SATIRA YUDATAMA/PR

INSINYUR teknik mesin sekaligus ahli kimia asal Inggris raya James Watt menemukan mesin uap, melatarbelakangi arus revolusi industri gelombang pertama, periode 1750-1850. Kemunculan mesin uap buatan Watt yang dapat berfungsi secara efisien segera membawa perubahan di berbagai sektor, di antaranya, pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, serta teknologi. Tenaga manusia di sebagian lini pekerjaan tergantikan mesin, menimbulkan dampak hebat akan aspek sosial, ekonomi, dan budaya. 

Revolusi industri pertama bermula di Inggris Raya, kemudian menyebar ke negara-negara di Eropa, Amerika Utara, Jepang, seluruh dunia. Gelombang revolusi industri terus terjadi.

Kini, dunia menghadapi era revolusi industri gelombang keempat, dengan istilah 4.0. Menukil pernyataan profesor bidang jaringan komputer Jürgen Jasperneite dari Ostwestfalen-Lippe University of Applied Sciences (Jerman) yang terunggah pada laman computer-automation.de, revolusi industri 4.0 berarti otomatisasi yang mencakup pertukaran data melalui jaringan siber, serta kecerdasan buatan (artificial intelligence)

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Komputer Indonesia mengadakan Program Pemberdayaan Masyarakat Unggulan Perguruan Tinggi "Penerapan Aplikasi Smart Asset Business Pada Bumdes dan Industri Rumah Tangga Desa Pagerwangi di Era Revolusi Industri 4.0" di Villa Six Garden, Jalan Sukanagara, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, 8-9 Agustus 2019. Aktivitas atas pelaksanaan program hibah Dikti itu terdiri atas lokakarya, pelatihan, dan pendampingan. Tim LPPM Unikom memberi bekal keterampilan, dan pengetahuan bagi elemen masyarakat Desa Pagerwangi agar siap menghadapi era revoulusi industri 4.0. 

Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Pagerwangi bergerak di bidang retail. Sementara itu, industri rumah tangga, kebanyakan bergerak di bidang makanan, dan minuman.

Hal yang menarik, industri rumah tangga di Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat masih menerapkan model tradisional, nyaris tanpa menggunakan mesin. Mencocokan dengan tren atas setiap fase gelombang revolusi industri, masyarakat Desa Pagerwangi seakan-akan langsung masuk pada fase 4.0.

Becermin akan hal itu, tim LPPM Unikom dengan ketua pelaksana Deden Abdul Wahab Sya'roni terus melakukan pendampingan secara berkala, tak sebatas lokakarya, dan pelatihan. 

Penanggung jawab lapangan program Supriyati menuturkan, sebagian personel Bumdes, dan hampir semua pelaku industri rumah tangga di Desa Pagerwangi awam akan teknologi informasi. "Kami perlu telaten mengenalkan, dan membimbing personel Bumdes beserta pelaku industri rumah tangga dalam mengimplementasikan aplikasi Smart Asset Business. Apalagi, kebanyakan mereka belum paham betul mengoptimalkan fungsi akun surat elektronik," kata dia saat dijumpai pada Jumat, 9 Agustus 2019.

Personel Bumdes beserta pelaku industri rumah tangga, ucap Supriyati, menunjukkan sikap antusias mengikuti berbagai rangkaian aktivitas. Tim LPPM Unikom, turut melibatkan mahasiswa dari berbagai jurusan, terutama dalam hal pendampingan. Pihaknya mengunjungi Desa Pagerwangi setiap dua pekan guna melihat progres implementasi aplikasi Smart Asset Business. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat