kievskiy.org

Rektor IPB Luncurkan Buku, Tawarkan Solusi Pengelolaan Sumber Daya Alam

REKTOR Institut Pertanian Bogor Arif Satria (Kiri) memberikan buku bertajuk "Politik Sumber Daya Alam" kepada beberapa tokoh Indonesia dalam peluncuran buku di IPB Internasional Center, Sabtu, 7 Maret 2020. Buku tersebut berisi tentang solusi yang ditawarkan Arif dalam pengelolaan sumber daya alam di Indonesia.*
REKTOR Institut Pertanian Bogor Arif Satria (Kiri) memberikan buku bertajuk "Politik Sumber Daya Alam" kepada beberapa tokoh Indonesia dalam peluncuran buku di IPB Internasional Center, Sabtu, 7 Maret 2020. Buku tersebut berisi tentang solusi yang ditawarkan Arif dalam pengelolaan sumber daya alam di Indonesia.* /WINDIYATI RETNO SUMARDIYANI/PR

PIKIRAN RAKYAT – Rektor Institut Pertanian Bogor Arif Satria meluncurkan buku bertajuk “Politik Sumber Daya Alam”, di IPB International Convention Center, Bogor, Sabtu, 7 Maret 2020. 

Buku tersebut diharapkan menjadi solusi pengelolaan sumber daya alam yang tepat, tanpa membuat lingkungan hancur.

Menurut Arif Satria, krisis sumber daya alam dan lingkungan terjadi karena kebutuhan dan keinginan dan kepentingan manusia yang seolah tidak terbatas.  

Baca Juga: Cek Fakta: Polusi Udara Lebih Mematikan daripada Merokok

Hal itu berbanding terbalik dengan  kondisi alam yang terbatas.

Arif menyebut, Indonesia memiliki obsesi untuk mwnjadi negara maju, sehingga  jika tidak bisa mengelola  sumber daya alam yang melimpah, maka Arif memprediksi Indonesia tidak akan bisa  bertahan di masa yang akan datang.

“Indonesia sebenarnya punya andil besar  jadi negara maju.  Kita bisa 27 tahun mengatasi kelaparan, kalau bisa mengelola sumber daya alam ini dengan baik, kalau enggak maka kita enggak akan mampu survive di masa yang akan datang,” kata  Arif.

Baca Juga: Waspada DBD, Peneliti IPB Sebut Nyamuk Aedes Aegypti Sudah Beradaptasi dengan Lingkungan Perkotaan

Menurut Arif, saat ini permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya alam yakni belum terintegrasinya  masing-masing  pelaku dalam berbagai bidang. Ada egosektoral dalam rasionalitas politik, ekonomi, sosial, dan ekologi.

“Rasionalitas teratas itu didominasikan oleh sejumlah aktor, aktor yang penting adalah negara, market, dan komunitas. Tiga aktor itu yang menurut saya dominan,” ujar Arif.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat