kievskiy.org

Hand Sanitizer Herbal, Tanpa Alkohol dan Tidak Menimbulkan Iritasi

ILUSTRASI herbal.*
ILUSTRASI herbal.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Saat pendemi virus corona, produk cairan sanitasi tangan (hand sanitizer) berbahan alkohol dengan kadar tinggi diatas 70% banyak diburu masyarakat. Namun, karena digunakan terlalu sering, banyak pengguna yang mengeluhkan tangan menjadi kering dan iritasi.

Belum lagi kontroversi mengenai aspek kehalalannya, karena penggunaan alkohol bagi sebagian umat Muslim dianggap hal yang syubhat (tidak jelas).

Melihat hal tersebut Unit Bisnis Farmasi di bawah Lembaga Inkubator Bisnis Produk Halal, Lembaga Penelitian dan Pegabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unisba bekerja sama dengan Kebun Quran membuat cairan sanitasi tangan nonalcohol, yakni dari ekstrak daun bidara (Ziziphus spina-christi L.). Karena berbahan herbal, cairan sanitasi tangan tersebut halal serta efektif membunuh kuman dan mencegah infeksi virus, terutama virus corona.

Baca Juga: Lonjakan ODP COVID-19, Yuri: Isolasi Diri, Tak Sakit Bukan Berarti Tidak Menularkan

Ketua Inkubator Bisnis Produk Halal LPPM Unisba yang juga tim pembuat cairan sanitasi tangan, Fitrianti Darusman, mengatakan, produknya aman digunakan sesering mungkin karena terbuat dari 100 persen bahan herbal, yakni ekstrak daun bidara Arab. "Selain itu, ditambahkan antioksidan alami dan tidak mengandung bahan pengawet sintetik," ujar Fitrianti melalui siaran pers yang diterima Pikiran-Rakyat.com Rabu, 15 April 2020.

Produk cairan sanitasi tangan herbal itu sudah didaftarkan patennya ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham RI). Tim pembuat juga sedang mengurus perizinan ke Kementerian Kesehatan yang dilakukan secara online, karena produk itu termasuk kedalam Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).

Baca Juga: Jangan Pakai Lebih dari 4 Jam, Ahli: Cucilah Masker Kain seperti Pakaian Dalam

Fitrianti berharap, produk cairan sanitasi tangan buatannya menjadi solusi bagi masyarakat, terkait mahal dan langkanya produk serupa yang beredar dipasaran.
Produk ini bermanfaat dan efektif dalam mencegah penyebaran penyakit infeksi, terutama Covid-19. Selain itu,

Dia menjelaskan, kerja sama LPPM Unisba dengan Kebun Quran pertama kali terjalin saat mahasiswa Farmasi Unisba melakukan penelitian dengan mengambil objek penelitian tanaman bidara. Tanaman tersebut merupakan komoditas utama tanaman budidaya di Kebun Quran. Selain bidara, pengelola Kebun Quran fokus pada upaya pembibitan, perawatan, pembudidayaan dan penjualan tanaman-tanaman lain yang disebutkan di dalam Al-Quran.

Baca Juga: Presiden Dorong Kemudahan dan Produktivitas Industri Medis untuk Penuhi Kebutuhan Lokal

Dari hasil penelitian tersebut, dihasilkan produk pertama, yaitu cairan disinfektan lantai dari tanaman bidara. Cairan sanitasi tangan merupakan produk kedua yang dihasilkan Unisba dan Kebun Quran.

Fitrianti mengatakan, pihaknya berencana menyediakan cairan sanitasi herbal untuk sivitas akademika Unisba. Namun, tidak dalam jumlah banyak karena dikhawatirkan produknya kadaluarsa, karena hanya bisa bertahan selama satu bulan.

Baca Juga: PSBB Hari Pertama di Kota Bekasi, Jalan-jalan di Level Dua Masih Ramai

Sementara itu, pengelola Kebun Quran melayani pembuatan cairan sanitasi herbal untuk siapa saja yang membeli produk itu. Pendiri Kebun Quran Foundation Sofyan Setiawan mengatakan, sejauh ini, pesanan berdatangan dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Pulau Sumatera hingga Papua.

Pada tahap pertama, telah disalurkan 2.000 botol cairan sanitasi tangan ke Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Jawa hingga Papua. Pada tahap kedua nanti, tim Kebun Quran juga akan menyalurkan 2.000 botol cairan sanitasi tangan kepada para pembeli. Selain sebagai distributor produk hand sanitizer ini ke seluruh Indonesia, Kebun Quran juga menjadi penyuplai bahan baku daun bidara. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat